Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Tangkap Tangan Hakim Tunjukkan Pengadilan Jadi Tempat "Berdagang"

Kompas.com - 24/05/2016, 12:55 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi III Desmond J Mahesa menilai, kembali ditangkapnya hakim dalam operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukkan semakin sulitnya mencari keadilan di lembaga peradilan.

Pada Senin (23/5/2016) kemarin, KPK menangkap tangan hakim pengadilan tipikor di Bengkulu berinisial JP.

JP merupakan hakim tipikor keenam yang ditangkap oleh KPK.

"Hari ini lembaga pengadilan (sudah menjadi) tempat perdagangan," kata Desmond, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/5/2016).

Menurut dia, tidak sedikit masyarakat yang ketika berperkara di pengadilan berharap mendapatkan putusan yang adil.

Namun, operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK terhadap JP kian memupuskan harapan itu.

"Ini mengindikasikan bahwa dunia peradilan kita ini telah kotor," ujarnya.

Politisi Gerindra itu menilai, satu-satunya cara untuk memperbaiki kondisi peradilan adalah  dengan mereformasi total Mahkamah Agung.

Untuk itu, saat ini DPR tengah menggodok Rancangan Undang-Undang Jabatan Hakim, yang salah satu poin pentingnya yaitu mengatur masa jabatan seorang hakim.

"Ini dilakukan agar hakim agung tidak kayak kartel seperti sekarang," ujar Desmond.

Sebelumnya, Ketua KPK Agus Rahardjo membenarkan adanya operasi tangkap tangan yang dilakukan terhadap hakim di Bengkulu. Menurut Agus, JP ditangkap di rumah dinas Kepala PN Kepahiang, pada pukul 15.30 WIB, Senin (23/5/2016).

Hingga saat ini, belum ada penjelasan lebih jauh mengenai dugaan tindak pidana korupsi yang diduga dilakukan JP.

Rencananya, KPK akan menggelar konferensi pers untuk mengumumkan hasil operasi tangkap tangan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com