Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Priyo Akui Dukung Setya Novanto karena Lobi Luhut dan Aburizal

Kompas.com - 17/05/2016, 07:34 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Priyo Budi Santoso mengaku mengalihkan dukungannya kepada Setya Novanto dalam pemilihan ketua umum Golkar di forum Musyawarah Nasional Luar Biasa, di Nusa Dua, Bali, Selasa (17/5/2016) dini hari.

"Saya sudah mengadakan pertemuan empat mata dan bersepakat  untuk mendukung Setya Novanto sekaligus mengalihkan dukungan," kata Priyo, seusai pemilihan Ketum Golkar di Nusa Dua, Bali, Selasa pagi.

Kesepakatan itu, kata dia, dicapai pada pukul 02.00 Wita, hanya satu jam sebelum pemungutan suara dilakukan. 

Menurut Priyo, pertemuan berlangsung di kamar 1510, Nusa Dua Convention Center Hotel, yang berdekatan dengan tempat pemilihan Ketum Golkar. 

Saat pemilihan, Priyo pun hanya mendapatkan satu suara.

Sementara, Novanto unggul dalam pemilihan dengan meraih 277 suara, dan Ade Komarudin 173 suara atau lebih dari 30 persen sehingga dilakukan pemilihan putaran kedua.

Namun, sebelum putaran kedua berlangsung, Ade memutuskan mundur dari pertarungan sehingga Novanto ditetapkan sebagai Ketua Umum Golkar 2014-2019.

Priyo mengatakan, ada peran Ketua Dewan Pembina Golkar Aburizal Bakrie dan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan dalam pengalihan dukungannya kepada Novanto.

"Ini terinspirasi dari pembicaraan sebelumnya yang saya lakukan dengan Pak ARB dan Pak Luhut, secara terpisah," kata Priyo.

"Harapan dari kesepakatan itu memenangkan Novanto pada Munaslub Golkar," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com