Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Daftar 41 Pelanggaran Kebebasan Berekspresi Januari 2015-Mei 2016

Kompas.com - 12/05/2016, 15:36 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFENET) menilai, situasi kebebasan berkumpul dan berekspresi di Indonesia saat ini berada dalam kondisi yang buruk.

Frekuensi pelanggaran kebebasan berkumpul dan berpendapat warga negara menunjukkan adanya peningkatan.

Berdasarkan hasil penelusuran SAFENET, setidaknya ada 41 peristiwa pelanggaran atas hak berkumpul dan berpendapat sejak Januari 2015 hingga Mei 2016. Artinya, rata-rata terjadi 4 sampai 5 kali pelanggaran kebebasan dalam sebulan.

Koordinator Regional SAFENET Damar Juniarto mengatakan, pelanggaran hak berkumpul dan berpendapat justru paling banyak terjadi dalam kegiatan di ranah kesenian dan ilmiah.

Kegiatan pemutaran film menjadi acara yang paling banyak mendapat larangan, intimidasi sampai pembubaran paksa

"Situasi terkini ada 41 peristiwa pelarangan sejak Januari 2015 sampai Mei 2016 ," ujar Damar saat melakukan jumpa pers bersama Gerakan Masyarakat Sipil untuk Demokrasi (GEMA Demokrasi), di kantor YLBHI, Jakarta Pusat, Kamis (12/5/2016).

Bentuk tindakan yang sering dilakukan adalah pelarangan, pembubaran, interogasi intimidasi, teror dan swasensor, hingga penangkapan.

"Pelaku pelanggaran paling banyak dilakukan oleh institusi kepolisian," kata Damar.

Berikut daftar lengkap pelanggaran atas kebebasan berekspresi di Indonesia Januari 2015 - Mei 2016 yang dirilis oleh SAFENET:

1. 7/1/2015 - Pemutaran Film Senyap
2. 13/1/2015 - Pemutaran Film Senyap
3. 18/1/2015 - Pemutaran Film Senyap
4. 2/14/2015 - Pemutaran Film Senyap
5. 22/2/2015 - Pertemuan korban atau penyintas 1965
5. 24/2/2015 - Pertemuan korban atau penyintas 1965
6. 25/2/2015 - Pemutaran Film Senyap
7. 27/3/2015 - Pemutaran Film Senyap
8. 28/3/2015 - Pemutaran Film Senyap
9. 29/4/2015 - Pemutaran Film Senyap
10. 1/5/2015 - Pemutaran Film Samin vs Semen dan Alkinemokiye
11. 15/7/2015 - Karnaval memperingati hari Kemerdekaan RI
12. 30/7/2015 - Peringatan peristiwa 30 September 2015
13. 7/8/2015 - Seminar dan Lokakarya Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan (YPKP) 1965/1966
14. 30/9/2015 - Pemutaran Film Senyap
15. 3/10/2015 - Diskusi berjudul "Setengah Abad Gendjer-gendjer"
16. 13/10/2015 - Kunjungan Tom Ilyas ke makam orang tua
17. 18/10/2015 - Majalah Lentera edisi Nomor 18. 3/10/2015 “Salatiga Kota Merah”
19. 23/10/2015 - Sesi 1965 Ubud Writers and Readers Festival
20. 3/11/2015 - Nobar dan diskusi IPT 65
21. 9/11/2015 - Pemutaran dan Diskusi Film Prahara Tanah Bongkoran
22. 9/12/2015 - Diskusi dan Pembacaan Bengkel Riset Naskah Drama bertema Album Keluarga: #50Tahun1965
23. 4/2/2016 - Lokakarya LGBT se-DKI
24. 16/2/2016 - Riset dokumenter Peace Women Across the Globe (PWAG) Indonesia
25. 18/2/2016 - Diskusi dan Nobar IPT65
26. 24/2/2016 - Kegiatan Pondok Pesantren untuk waria Al-Fatah di Bantul, Yogyakarta
27. 27/2/2016 - Festival Belok Kiri
28. 8/3/2016 - Diskusi Buku "Memoar Pulau Buru" Hersri Setiawan
29. 16/3/2016 - Pemutaran film Pulau Buru: Tanah Air Beta karya Rahung Nasution
30. 23/3/2016 - Pementasan teater Monolog Tan Malaka
31. 27/3/2016 - Pantomim di Hari Tubuh International
32. 2/4/2016 - Diskusi Batas Arus
33. 7/4/2016 - LadyFast
34. 14/4/2016 - Rapat persiapan Simposium Nasional 65
35. 26/4/2016 - Diskusi Simposium 65
36. 27/4/2016 - Pemutaran film Pulau Buru: Tanah Air Beta karya Rahung Nasution
37. 1/5/2016 - Buletin Poros edisi Magang
38. 3/5/2016 - World Press Freedom 2016 dan Pemutaran Film "Buru Tanah Air Beta"
39. 5/5/2016 - Asean Literary Festival 2016
40. 10/5/2016 - Kegiatan Sekolah Marx bertema "Memahami Seni Lewat Pemikiran Karl Marx"
41. 10/5/2016 - Penangkapan 2 Aktivis Sosial di Maluku Utara

Kompas TV Polisi Bebaskan 2 Pedagang Kaus Bergambar Palu Arit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com