JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Politik dari Indostrategi Research and Consulting (IndoStrategi) Andar Nubowo mengatakan, ada pesan khusus yang disampaikan oleh politisi Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia dengan mengungkap adanya dukungan Presiden kepada salah satu bakal calon ketua umum Partai Golkar, Setya Novanto.
Dalam konteks Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), pesan itu adalah perinngatan publik dan Setya Novanto agar tidak gegabah dalam melakukan transaksi-transaksi politik dengan pemerintah.
Pesan itu sekaligus juga memperingatkan pemerintah atau Presiden Joko Widodo untuk tidak ikut campur urusan dapur politik Golkar.
"Singkatnya, seperti 'kode'. Dalam bahasa rakyat kader tersebut ingin mengatakan, 'Ini loh Pak Setya Novanto dan Presiden sedang main mata'," kata Andar saat dihubungi, Rabu (11/5/2015).
(Baca: JK: Presiden Marah Besar Namanya Dicatut Dukung Calon Ketum Golkar)
Bukan hanya itu, pernyataan Ahmad Doli kurnia juga mengartikan jika Setya Novanto menang, Partai Golkar akan mendukung pemerintah dan juga akan mendapatkan konsesi politik di pemerintahan.
"Misalnya masuk kabinet. Karena rencana reshuffle jilid II belum diumumkan. Karena masih menunggu Munaslub Golkar, siapa nahkodanya," ujar dia.
Saat ini, lanjutnya, keberhasilan Munaslub ada di tangan para peserta yaitu para Dewan Pimpinan Daerah (DPD) yang akan menentukan.
(Baca: Jokowi: Apa Saya Pernah Marah)
Sebelumnya, politisi Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, menyebut dirinya mendengar adanya isu bahwa salah satu calon ketua umum Partai Golkar, Setya Novanto, mendapat dukungan dari pemerintah.
Disebut-sebut, orang yang mencatut nama Presiden Jokowi adalah Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, Presiden Jokowi marah mendengar kabar itu.
"Itu Presiden sangat marah akibat dikatakan begitu. Jadi, itu sama sekali tidak benar," ujar Kalla seusai menghadiri HUT ke-49 Bulog di Jakarta, Selasa (10/5/2016).