Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Ketua MPR RI Tinjau Pembangunan RSUD Bengkulu

Kompas.com - 19/04/2016, 16:52 WIB
advertorial

Penulis

Ketua MPRI RI Zulkifli Hasan meninjau pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bengkulu, Selasa (19/4/2016). Bersama Gubernur Provinsi Bengkulu Ridwan Mukti, Zulkifli memasuki dan mengecek pelayanan serta kondisi bangunan rumah sakit yang dirintis sejak tahun 2013 ini.

Dibangun sejak tiga tahun lalu, rumah sakit kota ini telah memiliki 70 tempat tidur. Pada tahun 2014, RSUD Bengkulu telah melayani 1600 pasien rawat jalan dan 660 pasien rawat inap. Sementara di tahun 2015 RSUD melayani semakin banyak pasien, yakni lebih dari 5.600 pasien rawat jalan dan lebih dari 2.200 pasien rawat inap.

Saat meninjau RSUD Kota Bengkulu, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyatakan rumah sakit tersebut bagus dan layak untuk melayani pasien. Menurut Zulkifli, Gubernur Provinsi Bengkulu Ridwan Mukti mengusulkan untuk menggunakan nama Ibu Fatmawati sebagai nama RSUD tersebut. Usulan tersebut disampaikan kepada Puan Maharani dan Megawati Soekarnoputri.

Keduanya menyambut baik usulan tersebut. "Sudah mendapat sambutan positif dari Ibu Mega dan Mbak Puan. Mudah-mudahan akan datang saat pemberian nama," kata Zulkifli. Zulkifli juga berpesan agar RSUD Bengkulu dapat mengutamakan kualitas sumber daya manusia untuk melayani masyarakat.

"Di tengah bangunan yang bagus, manusia dan pegawainya harus dilatih betul untuk bisa memberi pelayanan yang baik," tutur Zulkifli.

(Adv)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com