JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengisyaratkan akan mempelopori dukungan kepada bakal calon gubernur DKI Jakarta selain Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok.
Sekretaris Fraksi PPP, Arsul Sani, mengatakan, semangat partainya adalah tak ingin Pilkada DKI Jakarta menjadi salah satu barometer ajang demokrasi yang berangkat dari dukungan yang amat berat sebelah dan berangkat dari asumai politik bahwa tak ada calon gubernur alternatif sebaik Ahok.
"Semangatnya adalah bagaimana ada satu calon yang bisa 'head to head' dengan Ahok sehingga Pilkadanya lebih bermakna bagi proses demokrasi kita," ujar Arsul saat dihubungi, Minggu (27/3/2016).
Namun, Arsul menambahkan, bukan berarti partainya sudah menutup pintu rapat-rapat bagi Ahok. Untuk memutuskan hal tersebut, menurutnya, masih terlalu dini. Hanya saja, lanjut dia, dengan menyiapkan bakal calon yang mampu "head to head" dengan Ahok, maka akan memperkaya praktik demokrasi di Indonesia ketika partai politik dan elemen masyarakat sipil dapat memberikan alternatif calon gubernur.
"Tidak hanya terpaku pada petahana saja," imbuhnya.
Beberapa nama kader PPP sempat menyatakan dirinya untuk maju ke Pilgub DKI Jakarta, seperti Abraham Lunggana (Lulung) dan Joko Purwanto.
Semangat tersebut, menurut Arsul, tentu diapresiasi oleh PPP, namun keputusan tetap kembali kepada pimpinan partai terkait siapa figur yang akan didukung untuk Pilgub DKI.
Penentuan tersebut akan dilakukan berdasarkan ukuran-ukuran yang lazim digunakan, seperti hasil survei serta banyaknya usulan atau dukungan dari elemen masyarakat dan lain sebagainya.
Fokus islah
Namun, Arsul menegaskan, PPP saat ini masih betul-betul fokus pada persiapan Muktamar Islah yang rencananya akan diselenggarakan pada minggu kedua bulan April.
"Di internal PPP, sekali lagi, belum dibahas soal pencalonan ini," tegas Arsul.
Partai Hanura sebelumnya resmi mendeklarasikan dukungan kepada calon petahana Basuki Tjahaja Purnama, Sabtu kemarin. Partai Hanura memiliki 10 kursi di DPRD DKI Jakarta. Sebelumnya, Ahok juga mendapat dukungan Partai Nasdem yang memiliki lima kursi di DPRD DKI Jakarta. Jika dijumlahkan, dukungan kepada Ahok yang akan maju dari independen sudah 15 kursi di DPRD DKI Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.