Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK: Dulu Blue Bird Didemo di Mana-mana, Sekarang Mendemo, Ha-ha-ha...

Kompas.com - 22/03/2016, 14:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bahwa perkembangan teknologi tidak bisa ditentang. Jika perkembangan teknologi tidak bisa diikuti, maka orang-orang akan tertinggal.

Hal itu disampaikan Jusuf Kalla (JK) di Jakarta, Selasa (22/3/2016), menyikapi aksi unjuk rasa para sopir taksi konvensional yang menolak angkutan umum berbasis aplikasi.

"Teknologi tinggal diatur saja, tetapi tidak bisa dihilangkan. Kalau teknologi kita tantang atau tidak pakai, maka kita akan ketinggalan," kata JK.

Dalam pidatonya, JK menjabarkan perkembangan taksi di Indonesia. Dulu, kata dia, hanya ada taksi pangkalan sehingga calon penumpang harus mendatangi pangkalan taksi. (Baca: Presiden Minta Sopir Angkutan Darat Tertib Selama Demo)

Kemudian, taksi dengan tarif per jam muncul, dilanjutkan dengan taksi panggilan, lalu taksi GPS dan argo.

KOMPAS / TOTOK WIJAYANTO Sopir taksi melihat kaca taksi rekannya yang retak setelah dilempari oleh warga saat melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Karet, Jakarta, Selasa (22/3/2016). Sopir taksi berunjuk rasa menolak beroperasinya angkutan berbasis aplikasi online.
"Sekarang ada taksi online, aplikasi. Semuanya selalu ditantang. Jadi, biasa saja ini, dihadapi dengan biasa (demo taksi konvensional), tetapi dengan pengertian," kata JK.

JK lalu mengingatkan penolakan para sopir taksi di banyak daerah terhadap masuknya taksi Blue Bird ke wilayah mereka.

"Dulu juga Blue Bird didemo di mana-mana, di Bali didemo, di Surabaya didemo, di Makassar. Sekarang kembali Blue Bird mendemo (angkutan) yang baru. Ha-ha-ha...," kata JK disambut tawa para hadirin.

JK menambahkan, untuk mengatasi polemik angkutan berbasis aplikasi ini, solusinya adalah merevisi aturan.

"Tinggal bagaimana menyesuaikan aturan, atau aturannya diubah. Mesti ada perubahan. Semua perubahan harus kita jalani," ucapnya.

Aksi demo yang kembali dilakukan sopir taksi konvensial hari ini berlangsung anarkistis. Mereka menjaring rekan-rekannya yang tetap beroperasi. (Baca: Blue Bird: Sopir Lakukan Aksi "Sweeping", Siap-siap "Wasalam")

Para pendemo merusak mobil taksi yang mengangkut penumpang. Para penumpang di dalamnya juga dipaksa turun.

Para pendemo juga bentrok dengan para pengemudi ojek berbasis aplikasi. (Foto: Sopir Taksi dan Ojek Rusuh Saling Lempar Batu)

Kompas TV JK: Perkembangan Terknologi Tak Bisa Dihindari
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com