Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mafia Perdagangan Orang Terbesar di Indonesia Jerat 13.000 Korban

Kompas.com - 18/03/2016, 15:09 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bungawati, terdakwa kasus mafia perdagangan orang terbesar di Indonesia, akan kembali dijerat aparat kepolisian dalam kasus yang sama. Bungawati diketahui memiliki tumpukan perkara yang sama. Bahkan, kasusnya ditemukan di Suriah.

"Korbannya masih banyak. Putus sidang ini, kami akan ajukan perkara berikutnya lagi, berikutnya lagi," ujar Kasubdit III Dirtipidum Bareskrim Polri Kombes Pol Umar Surya Fana di kantornya, Jumat (18/3/2016).

Umar menyebut Bungawati sebagai pelaku jaringan perdagangan orang terbesar di Indonesia. Sejak beroperasi pada 2012 hingga 2014, jumlah korban Bungawati mencapai 13.000 orang. Jumlah tersebut terus bertambah karena berkembangnya jaringan tersebut.

"Korbannya luar biasa banyak. Saya dapat faks kedutaan besar kita di Suriah, korbannya yang di selter masih ada 90 orang," kata Umar.

Saat ini, perkara Bungawati masih disidangkan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Umar meminta masyarakat untuk mengawasi jalannya persidangan agar dia dihukum secara pantas.

"Dalam TPPO ada tiga hal yang harus diputuskan, penghukuman badan, sita aset, dan restitusi korban," kata Umar.

Dalam hal ini, Bungawati wajib membayar ganti rugi sebagai hak dari korban. Meski merupakan pelaku kelas kakap, Bungawati hanya menjadi tahanan kota. Hal tersebut disayangkan oleh Umar.

Ia berharap, Bungawati bisa dihukum setimpal dan segera ditahan oleh aparat penegak hukum.

"Rata-rata korbannya itu ada yang bunuh diri, dianiya berat, dan hilang. Manusia kok diperdagangkan," pungkas Umar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Nasional
Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Nasional
Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Nasional
Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Nasional
1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

Nasional
Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Nasional
PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

Nasional
Personel Polri Ikuti Konferensi FBI Asia Pasifik di Vietnam, Bahas Penggunaan Kripto untuk Kejahatan

Personel Polri Ikuti Konferensi FBI Asia Pasifik di Vietnam, Bahas Penggunaan Kripto untuk Kejahatan

Nasional
Grace Natalie Sebut Kebijakan Fiskal Jokowi Akan Berlanjut di Pemerintahan Prabowo

Grace Natalie Sebut Kebijakan Fiskal Jokowi Akan Berlanjut di Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Selalu Cawe-cawe Untuk Perbaikan Jalan Daerah

Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Selalu Cawe-cawe Untuk Perbaikan Jalan Daerah

Nasional
Idrus Marham Bantah Koalisi Prabowo Ingin Jegal Anies di Pilkada Jakarta

Idrus Marham Bantah Koalisi Prabowo Ingin Jegal Anies di Pilkada Jakarta

Nasional
Jokowi Ungkap Kementan Akan Penuhi Kebutuhan Pompa untuk 7.600 Hektare Sawah di Kotawaringin Timur

Jokowi Ungkap Kementan Akan Penuhi Kebutuhan Pompa untuk 7.600 Hektare Sawah di Kotawaringin Timur

Nasional
Menko Polhukam Sebut TNI-Polri dan BIN Harus Sakti Jelang Pilkada

Menko Polhukam Sebut TNI-Polri dan BIN Harus Sakti Jelang Pilkada

Nasional
Soal Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Gerindra: Belum Memenuhi Kuota

Soal Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Gerindra: Belum Memenuhi Kuota

Nasional
KPK Komitmen Tuntaskan Perkara Eddy Hiariej

KPK Komitmen Tuntaskan Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com