Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Pelibatan Babinsa dalam Pengawasan Dana Desa Menuai Kritik

Kompas.com - 05/03/2016, 06:07 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, Kompas.com - Rencana pemerintah untuk melibatkan Bintara Pembina Desa (Babinsa) untuk ikut mengawasi penggunaan dana desa menuai kritik.

Peneliti hukum dan HAM dari Setara Institute, Achmad Fanani Rosyidi mengatakan, rencana penggunaan Babinsa menunjukkan bahwa pemerintah tidak paham soal alur ketatanegaraan.

Menurut Achmad, rencana tersebut tidak sesuai dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor 7/MPR/2000 tentang Peran TNI dan POLRI.

Jika merujuk pada TAP MPR, ada pemisahan antara peran Polri dan TNI. Dalam TAP MPR tersebut, TNI berperan sebagai alat pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sebagai alat pertahanan negara, tugas pokok TNI yaitu menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, serta melindungi negara dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa.

"Dari sisi tata negara, TNI adalah alat pertahanan negara. Pertanyaannya kenapa Babinsa dipakai untuk mengawasi dana desa? Ini tentunya rancu. Tidak sesuai dengan fungsi dan tugas TNI," ujar Achmad saat ditemui di kantor Setara Institute, Jakarta Pusat, Kamis (3/3/2016).

Lebih lanjut Achmad berpendapat sebaiknya Babinsa tidak perlu diikutsertakan dalam mengawasi dana desa karena merupakan bagian dari alat negara yang memiliki legitimasi melakukan kekerasan.

"Dalam artian mereka diperbolehkan melakukan kekerasan dengan peralatan militernya. Didikan militer memang seperti itu," ucapnya.

Achmad mengkhawatirkan akan terjadi pergeseran fungsi tentara, dari menghadapi ancaman kedaulatan dari negara lain menjadi mengurusi persoalan sipil.

"Seharusnya lebih tepat apabila pemerintah melibatkan KPK karena lebih memiliki keterkaitan dalan mengawasi dana desa," kata Achmad.

Beberapa waktu sebelumnya, Menko Polhukam Luhut Panjaitan pernah mengatakan, akan meminta Babinsa bisa bekerja sama dengan kepala desa dalam melakukan pengawasan terkait memaksimalkan penggunaan dana desa.

Misalnya, ketika dana desa digunakan untuk membangun sistem irigasi dan pembuatan sawah.

"Kenapa kami sangat getol saat ini, hasil temuan Pemerintah di pulau Jawa peran dari Babinsa dan Kepala desa itu sangat efektif," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com