Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misi Kemanusiaan di Pulau Terluar, TNI Kirim Kapal Perang Dr Soeharso

Kompas.com - 05/02/2016, 20:36 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - TNI mengirimkan Kapal Perang Indonesia (KRI) Dr Soeharso untuk misi kemanusiaan di pulau-pulau terluar Indonesia.

Misi itu berlangsung 6 Januari hingga 15 Februari 2016.

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Tatang Sulaiman mengatakan, pulau-pulau yang akan disambangi KRI Dr Soeharso, yakni Pulau Kisar, Wetar, Liran, Moa, Lakor, dan Leti.

"Misi kemanusiaan ini merupakan tindak lanjut perintah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo usai mengunjungi beberapa pulau terluar di area Indonesia Timur," ujar Tatang melalui siaran pers, Jumat (5/2/2016).

Kapal dengan nomor lambung 990 tersebut akan mengunjungi pulau-pulau terluar berpenduduk serta memberikan fasilitas kesehatan kepada mereka.

Seluruh fasilitas akan diberikan secara gratis.

Fasilitas kesehatan yang ada pada KRI itu, kata Tatang, yakni satu ruangan UGD, tiga ruang bedah, enam ruang poliklinik, 14 ruang klinik umum, dan dua ruang perawatan dengan kapasitas masing-masing 20 tempat tidur.

Tentang KRI Dr Soeharso

Nama KRI Dr Soeharso diambil dari nama seorang dokter ahli bedah tulang di Solo.

Dia banyak berjasa selama masa revolusi untuk membantu merehabilitasi pejuang yang cacat fisik akibat perang.

Kapal berjenis LPD (Landing Platform Dock) ini merupakan produksi perusahaan bernama Daesun Shipbuilding and Eng.Co.Ltd Pusan, Korea Selatan, dan tiba di Indonesia tahun 2003.

Kapal ini berbobot 11.394 ton saat kondisi kosong dan 16.000 ton saat kondisi penuh.

Kapal yang memiliki panjang 122 meter dan lebar 22 meter itu memiliki geladak yang luas sehingga mampu menjadi tempat pendaratan dua helikopter Super Puma. 

Pada bagian lainnya, kapal yang mampu mengangkut 300 sampai 400 orang ini juga dilengkapi dengan sebuah hanggar untuk menampung satu helikopter lagi.

Tempat itu sekaligus dapat digunakan untuk perawatan helikopter. KRI ini dilengkapi dua senjata pucuk meriam penangkis serangan udara (PSU) Rheinmetall 20 mm.

Tenaga penggeraknya adalah mesin diesel. 

KRI Dr Soeharso juga sudah mengenyam beberapa operasi, yaitu Operasi Bhakti Sosial Kesehatan setiap tahun (Surya Bhaskara Jaya dan Baksos TNI Terpadu) di pulau-pulau terdepan dan pulau terpencil, Operasi Bantuan Bencana Tsunami 2004, dan Operasi Bantuan Bencana Gempa di Sumatera Barat (Sumbar) 2009.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com