Menurut rencana, KTT OKI akan digelar pada 6 Maret 2016 mendatang.
Ia menjelaskan, pengamanan KTT OKI merupakan wewenang TNI. Sebab, pihak-pihak yang hadir nantinya merupakan kepala negara dan kepala pemerintahan negara-negara sahabat.
"Kita akan berikan pengamanan semaksimal mungkin, sehingga semua peserta merasa aman," kata Gatot saat kegiatan Sail Jurnalis, di KRI Makassar, Jumat (5/2/2016).
Ia menyadari adanya potensi ancaman di dalam penyelenggaraan event internasional tersebut. Untuk itu, TNI akan menggandeng Polri dalam memberikan pengamanan sepanjang kegiatan.
Namun, pengamanan yang akan diberikan Polri berada di luar ring satu.
"Pasti bekerja sama dengan Polri, ring ketiga itu," ujarnya.
Namun, Gatot belum menyebutkan jumlah personel yang akan diterjunkan.
Presiden Joko Widodo sebelumnya telah meminta agar penyelenggaraan KTT OKI disiapkan dengan baik.
Indonesia menjadi tuan rumah KTT luar biasa OKI setelah Maroko menyatakan ketidaksiapannya. Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah setelah sukses menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika (KAA).
Adapun untuk rangkaian acara terdiri dari pertemuan senior officer meeting kemudian dilanjutkan dengan pertemuan tingkat menteri luar negeri pada 6 Maret 2016.
Kemudian, pada 7 Maret 2016 akan digunakan khusus untuk KTT luar biasa OKI. Pada 9 Februari 2016 akan dilakukan koordinasi segitiga antara Indonesia sebagai tuan rumah, Palestina sebagai pemilik isu, dan Sekjen OKI.
KTT luar biasa OKI akan diikuti oleh 56 negara anggota OKI, 4 observer dan kuartet Rusia, Amerika Serikat, Uni Eropa, serta PBB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.