Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imigrasi Jamin Terduga Teroris di Indonesia Tak Bisa "Berkeliaran" ke Luar Negeri

Kompas.com - 26/01/2016, 15:43 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Imigrasi Ronny Sompie memastikan Imigrasi tak akan membiarkan terduga teroris leluasa bepergian ke luar negeri.

Imigrasi telah lama melakukan langkah pencegahan untuk mengantisipasi hal tersebut.

Salah satunya dengan memasukkan nama terduga teroris ke daftar hitam sehingga tidak dapat mengajukan pembuatan paspor.

"Tentu kami punya database, semua data yang menyangkut daftar pencarian orang atau daftar cekal sudah kita masukkan dalam sistem. Ketika dia buat paspor, namanya sudah dalam sistem, ya kita tolak," kata Ronny, di Gedung Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Selasa (26/1/2016).

Ronny mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk melakukan cegah terhadap nama-nama yang masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO).

Nama-nama tersebut akan masuk ke sistem informasi keimigrasian sehingga dilakukan cegah bepergian ke luar negeri sesuai permintaan.

Jika orang tersebut berada di luar negeri, Imigrasi akan mencabut paspor yang bersangkutan.

"Ketika dia melakukan sebuah perbuatan pidana di luar negeri, bagaimana caranya kita memudahkannya untuk dilakukan pemeriksaan dengan mencabut paspornya," ujar Ronny.

Ronny menyebutkan, sebanyak 297 orang masuk daftar pencarian orang (DPO). Sekitar 80 persen dari jumlah itu merupakan WNI, sementara sisanya WNA.

Pihak Imigrasi akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum sesuai data terbaru untuk dicabut paspornya.

"Kalau mereka masih DPO dalam daftar cekal, maka kita bisa lakukan pencabutan paspor agar tidak bisa melakukan kegiatan di luar negeri," kata Ronny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com