Ryamizard meminta masyarakat agar tidak takut menghadapi ancaman teroris. "Apa pun yang terjadi, jangan pernah takut. Mari kita hadapi dan selesaikan bersama," ujar Ryamizard dalam apel Kebhinnekaan Lintas Agama di Lapangan Banteng, Jakarta, Minggu (17/1/2016).
Ryamizard mengakui bahwa peristiwa pengeboman yang terjadi beberapa waktu lalu sempat meresahkan masyarakat. Namun, sebagai bangsa berdaulat, Ryamizard ingin masyarakat Indonesia menunjukkan bahwa kebersamaan lebih kuat daripada rasa takut tersebut.
"Kita tidak perlu takut, bangun kebersamaan yang kokoh di antara kita. Tidak ada kekuatan lain yang dapat melawannya, apalagi teror kecil," kata Ryamizard.
Menurut Ryamizard, terorisme telah menjadi musuh manusia karena bertentangan dengan agama. Ia mengatakan, tantangan ke depan bukan lagi perang alutsista, melainkan memerangi orang-orang yang telah dicuci otaknya.
"Ini murah meriah. Hanya modal komunikasi, kata-kata tertentu dan bantuan terselubung, masyarakat dipengaruhi dan mengikuti paham mereka," kata Ryamizard.
Oleh karena itu, Kemenhan memperkuat program bela negara agar Indonesia siap menjadi pertahanan semesta. Menurut dia, sikap tersebut membuat masyarakat memiliki perilaku dan semangat pengabdian yang luhur untuk mengutamakan kepentingan nasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.