JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memastikan bahwa serangan teror yang terjadi di sekitar Sarinah, Jakarta Pusat, tidak mengguncang perekonomian nasional.
Pasar dianggap hanya merespons negatif serangan itu selama beberapa saat.
"Market hanya sebentar terpengaruh, tapi sudah kembali biasa," kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (14/1/2016).
Luhut mengungkapkan, tim gabungan Polri berhasil mengendalikan situasi sekitar empat jam setelah ledakan bom pertama.
Ia berharap proses olah tempat kejadian perkara dapat segera selesai dan aktivitas di lokasi kejadian dapat kembali seperti biasa.
"Besok kita harap Starbucks (di TKP) bisa buka. Semua ditangani cepat, cuma empat jam," ucap Luhut.
Secara terpisah, Menko Perekonomian Darmin Nasution menyampaikan hal yang sama. Ia yakin peristiwa teror ini tidak akan direspons buruk terlalu lama oleh pelaku ekonomi.
"Tidak, tidak usah dibesar-besarkan, kalaupun ada yang bereaksi, ya besok sudah biasa lagi," ucap Darmin.
Serangan teror berupa ledakan bom tembakan senjata api di sekitar Sarinah terjadi sekitar pukul 10.50 WIB. Akibat serangan itu, tujuh orang meninggal dunia, dan 20 orang luka-luka.
Orang yang meninggal dunia adalah lima pelaku, seorang korban warga negara Kanada, dan seorang korban warga negara Indonesia yang belum teridentifikasi.
Sedangkan korban luka adalah 15 warga di sekitar lokasi dan lima personel kepolisian.
Saat ini, tim gabungan Polri masih melakukan olah tempat kejadian perkara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.