Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Novanto Jadi Ketua Fraksi, Bambang Soesatyo Didepak sebagai Sekretaris F-Golkar

Kompas.com - 06/01/2016, 12:41 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — DPP Partai Golkar hasil Munas Bali mendepak Bambang Soesatyo dari jabatan Sekretaris Fraksi Golkar di DPR. Kubu Aburizal Bakrie pun menunjuk Aziz Syamsudin sebagai penggantinya.

"Aziz Syamsudin ditunjuk jadi Sekretaris Fraksi Golkar," kata Ketua Banggar Ahmadi Noor Supit membeberkan surat dari DPP Golkar kepada Kompas.com, Rabu (6/1/2016).

Surat tersebut juga, kata Supit, memuat pergantian Ketua Fraksi dan Ketua Banggar. Setya Novanto yang mundur sebagai Ketua DPR atas kasus dugaan pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden ditunjuk sebagai Ketua Fraksi menggantikan Ade Komarudin. (Baca: Aburizal Tunjuk Kahar Muzakir Jadi Ketua Banggar DPR)

Adapun Supit sebagai Ketua Banggar digantikan oleh Kahar Muzakir. (Baca: Siapa Kahar Muzakir, Wakil Ketua MKD yang Pimpin Pemeriksaan Setya Novanto?)

"Geng Setya Novanto semua," ucap Supit.

Namun, Supit mengatakan, surat ini harus dibahas terlebih dahulu di rapat pimpinan DPR dan di rapat paripurna. (Baca: Jokowi Diminta Segera Beri Izin Kejagung Periksa Novanto)

Bambang Soesatyo mengaku belum tahu soal pergantian ini. Namun, dia mengaku tidak masalah apabila didepak sebagai Sekretaris Fraksi.

"Kalaupun benar diganti, saya tidak masalah. Santai saja karena di mana pun bagi saya sama saja. Itu tidak akan mengubah sikap dan pendirian saya seperti biasanya. Kalau salah atau ngawur, pasti akan saya kritik. Enggak ada urusan," ucap dia.

Bambang sebelumnya kerap mengkritik Novanto saat kasus dugaan pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden bergulir di Mahkamah Kehormatan Dewan. (Baca: Novanto Jadi Ketua Fraksi, Bambang Soesatyo Akui Bisa Timbulkan Gejolak)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Litbang 'Kompas': Citra KPU-Bawaslu Menguat Seusai Pemilu 2024

Survei Litbang "Kompas": Citra KPU-Bawaslu Menguat Seusai Pemilu 2024

Nasional
Survei Litbang “Kompas': Citra Positif Lembaga Negara Meningkat, Modal Bagi Prabowo-Gibran

Survei Litbang “Kompas": Citra Positif Lembaga Negara Meningkat, Modal Bagi Prabowo-Gibran

Nasional
Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Nasional
Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Nasional
PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

Nasional
6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

Nasional
Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Nasional
Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi 'Online', Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi "Online", Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Nasional
Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Nasional
Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan 'Legacy' Baik Pemberantasan Korupsi

Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan "Legacy" Baik Pemberantasan Korupsi

Nasional
Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Nasional
Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Nasional
Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Nasional
Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Nasional
Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com