Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Jokowi, Kompasianer Ini Keluhkan Pelayanan KJRI di Hongkong

Kompas.com - 12/12/2015, 19:03 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Fera Nuraini, termasuk menjadi salah satu Kompasianer yang menghadiri undangan Presiden Joko Widodo untuk makan siang di Istana Negara, Sabtu (12/12/2015).

Dalam pertemuan tersebut, Fera berkesempatan menyampaikan aspirasinya secara langsung kepada Presiden.

Fera adalah seorang mantan buruh migran yang bekerja selama 10 tahun di Hongkong.

Sambil meneteskan air mata, Fera mengeluhkan pelayanan kurang baik dari para staf Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Hongkong, khususnya terhadap para tenaga kerja asal Indonesia.

"Pelayananan KJRI di sana masih kurang. Bagaimana Bapak bisa mengatasi ini. Semoga perlindungan buruh migran bisa ditingkatkan," ujar Fera kepada Jokowi di Istana Negara.

Menjawab hal tersebut, Jokowi mengakui bahwa mengubah pola pikir, pandangan dan kesadaran adalah hal yang sulit dilakukan.

Menurut Jokowi, menimbulkan kesadaran untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat tidak dapat dilakukan dalam waktu cepat.

"Waktu saya wali kota, sudah 3 tahun, kesadaran baru 60 persen. Waktu saya gubernur, namanya e-budgeting, 2 tahun gagal. Diteruskan Pak Ahok, gagal juga," kata Jokowi.

Jokowi menyadari bahwa pelayanan adalah harapan masyarakat. Namun, perubahan tetap membutuhkan waktu.

Menurut Jokowi, hal tersebut harus diatasi dengan merubah sistem, budaya dan etos kerja para pejabat pemerintah.

Jokowi kemudian memberikan alasannya mengapa ia sering turun langsung untuk memeriksa keadaan sesungguhnya yang dirasakan masyarakat.

"Harus ada yang mengontrol langsung. Setiap saya turun ke lapangan, pasti ada yang bisikin saya, 'Pak di sana itu ada yang tidak benar'," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com