Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Ada Hambatan, KPU Tetap Nyatakan Pilkada Serentak Lancar

Kompas.com - 09/12/2015, 21:39 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menyatakan bahwa penyelenggaraan pilkada serentak hari ini telah berjalan dengan baik.

KPU tidak menerima laporan kejadian khusus dari 264 daerah yang hari ini melaksanakan pilkada.

"Sampai dengan hari ini secara umum pelaksanaan lancar dan baik-baik saja," ujar Arief di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (9/12/2015) malam.

"Tidak ada kejadian luar biasa atau kejadian khusus yang kemudian menyebabkan terhalangnya proses penyelenggaraan di TPS-TPS itu," kata dia.

Arief mengatakan, memang ada beberapa laporan hambatan terkait penyelenggaraa pilkada di salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Salah satu TPS di kabupaten itu mengalami kekurangan surat suara. Kejadian itu terjadi karena kesalahan petugas yang keliru menghitung jumlah pemilih dengan jumlah surat suara.

"Tapi itu hanya terjadi di satu TPS," ujar dia.

Arief juga mengatakan, tingkat partisipasi masyarakat dalam pilkada ini juga hampir mencapai target.

Dari 264 daerah yang melaksanakan pilkada, sebanyak 58 daerah telah memberi laporan kepada KPU Pusat.

Tingkat partisipasi masyarakat di 58 daerah itu mencapai 73,22 persen. Angka itu kurang sekitar 4 persen dari target KPU, yaitu 77 persen.

Namun, Arief berharap persentase tingkat pemilihan meningkat ketika semua data dari 264 daerah sudah masuk.

Di samping itu, Arief mengakui memang ada beberapa kasus money politic di beberapa daerah seperti yang ditemukan Bawaslu.

Namun, dia tidak yakin data terkait kejadian itu berjumlah banyak.

"Kalau memang benar ada data (money politic) itu, data itu seberapa banyak? Apakah data itu bisa menyimpulkan kejadian secara general di Indonesia?" ucap Arief.

"Ada money politic di beberapa tempat, dilaporkan kepada kita, memang iya. Tapi itu sangat kasuistis dan kecil skalanya," ujarnya.

Sehingga, kata Arief, tidak bisa disimpulkan bahwa pilkada tahun ini memiliki tingkat politik uang yang tinggi.

Temuan Bawaslu dinilai tidak bisa mewakili tingkat politik uang di seluruh Indonesia.

"Jadi secara umum berjalan lancar. Enggak ada kejadian luar biasa yang dilaporkan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com