Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2016, Presiden Jokowi Diundang ke Vatikan

Kompas.com - 25/11/2015, 06:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diundang untuk berkunjung ke Vatikan tahun depan.

Undangan tersebut secara resmi telah disampaikan Menteri Luar Negeri Vatikan (Secretary of State) Kardinal Pietro Parolin saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta beberapa waktu lalu.

"Secara resmi Vatikan, melalui Kardinal Pietro Parolin mengundang Presiden Joko Widodo untuk berkunjung ke Vatikan. Menurut rencana, diharapkan kunjungan itu dapat dilakukan pada tahun 2016," kata Ketua Pelaksana Gerakan Ekayastra Unmada (Semangat Satu Bangsa), AM Putut Prabantoro, dalam pernyataan yang diterima Kompas.com.

Kunjungan Jokowi terkait dengan rencana jadwal kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 2017. Dalam kunjungan ke Indonesia tersebut, salah satu program yang akan dihadiri adalah menghadiri AYD (Asian Youth Day). Acara itu merupakan program tiga tahunan yang sebelumnya diadakan di Korea Selatan.

Dalam kunjungan itu, diharapkan juga Paus dapat mengunjungi Pontianak untuk bertemu dengan umat Katolik Regio Kalimantan.

Uskup Agung Keuskupan Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus dalam pernyataan yang diterima Kompas.com menyatakanumat Katolik Regio Kalimantan sangat berharap Paus Fransiskus juga dapat berkunjung ke Pontianak yang memiliki jumlah posentase umat Katolik terbesar kedua setelah Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Kehadiran Bapa Suci itu di Pontianak, jika dimungkinkan, akan menjadi momentum yang penting bagi umat Katolik di Regio Kalimantan yang berada dalam dua keuskupan Agung yakni Keuskupan Agung Pontianak dan Keuskupan Agung Samarinda.

Keuskupan Agung Pontianak termasuk di dalamnya Keuskupan Sintang, Keuskupan Sanggau dan Keuskupan Ketapang. Sementara Keuskupan Agung Samarinda termasuk di dalamnya Keuskupan Tanjung Selor, Keuskupan Banjarmasin dan Keuskupan Palangkaraya.

Alasan yang kedua adalah terkait dengan ekologi. Melalui Ensiklik Laudato Si, Paus Fransiskus menunjukkan perhatiannya yang serius terhadap lingkungan hidup. Oleh karena itu, kunjungan Paus ke Kalimantan sangat kontekstual terkait dengan rusaknya hutan di Kalimantan. 

Dengan demikian, kehadiran Bapa Suci tersebut diharapkan dapat mendorong masyarakat Kalimantan dan juga Indonesia pada umumnya secara sungguh-sungguh memelihara, menjaga dan menanam kembali hutannya yang sekarang sudah hancur tersebut.

Dalam ensiklik Laudato Si, Paus Fransiskus mengundang semua manusia kepada dialog terkait masa depan rumah bersama. Rumah bersama yang dimaksud oleh Paus Fransiskus adalah wujud komitmen kepada Ibu Pertiwi atau Ibu Bumi yang dipijak bersama dan yang memberi kehidupan bagi seluruh umat manusia.

“Mgr Agustinus Agus menyadari kehadiran Paus di Pontianak sangat tergantung pada ketersediaan waktu Bapa Suci. Sebagai Uskup Agung, beliau melihat kehadiran Paus Fransiskus di Pontianak memiliki arti yang sangat penting. Keuskupan Agung Pontianak menyediakan diri menjadi tempat kunjungan Paus di Regio Kalimantan,” ujar Putut yang pada akhir Oktober lalu bertemu dengan Paus Fransiskus dalam audiensi di Vatikan.

Mewakili Gerakan Ekayastra Unmada (Semangat Satu Bangsa), Putut Prabantoro bertemu dalam audiensi dengan Paus Fransiskus pada penutupan konferensi internasional dalam rangka memperingati dikeluarkannya dokumen Nostra Aetate (Pada Zaman Kita) ke 50 tahun pada akhir Oktober lalu.

Konferensi tersebut dihadiri para pemimpin agama sedunia, para undangan dan tokoh. Selain Putut Prabantoro, delegasi dari Indonesia yang hadir dalam konferensi internasional itu adalah Hermawi Taslim, Ketua Forum Komunikasi Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (FORKOMA PMKRI).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com