Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Minta Negara Maju Contohkan Pengurangan Emisi

Kompas.com - 16/11/2015, 07:08 WIB
TURKI, KOMPAS.com - Indonesia melalui forum KTT G20 meminta negara-negara maju memberikan contoh dan mendukung pengurangan emisi karbon di dunia. Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo pada Working Lunch para kepala negara G20 di Antalya, Turki, Minggu (15/11/2015).

"Setiap negara patut memberikan komitmennya guna memastikan pertemuan COP 21 di Paris berlangsung dengan sukses," kata Jokowi.

Indonesia berharap kesepakatan yang dihasilkan dalam pertemuan Paris akhir November 2015 bersifat ambisius, berkelanjutan, dan adil. Menurut Presiden Jokowi, sebagai negara berkembang, Indonesia telah melakukan aksi nyata dengan menegaskan komitmen pengurangan emisi sebagaimana tercantum pada "Intended National Determined Contribution" (INDC).

Komitmen yang diberikan Indonesia adalah mengurangi emisi 29 persen di bawah "business as usual" pada tahun 2030 dan 41 persen dengan bantuan internasional.

Presiden Jokowi meminta negara-negara maju memberi contoh dan dukungan dalam pengurangan emisi karbon. Ia juga menegaskan pentingnya negara maju memberikan dukungan bagi negara berkembang untuk mengatasi perubahan iklim.

Negara maju diharapkan dapat meningkatkan pendanaan, melakukan alih teknologi ramah lingkungan dan memberi bantuan pembangunan kapasitas.

Pada sesi Working Lunch on Development and Climate Change ini, Presiden Jokowi mengingatkan pentingnya negara maju untuk memobilisasi bantuan bagi negara berkembang sebesar 100 miliar pada tahun 2020 untuk mengatasi perubahan iklim.

Terakhir, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa prinsip "Common but Differentiated Responsibility" (CBDR) sekaligus "Respective Capabilities" juga harus dihormati dalam perjanjian perubahan iklim yang akan disepakati di Paris nantinya.

Presiden juga mengajak semua Kepala Negara untuk memberikan dukungan politis kepada para negosiator agar kesepakatan pada COP21 bisa dicapai tepat waktu dan segera diimplementasikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com