Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2016, Jemaah Haji Akan Dipasangi "Chip"

Kompas.com - 04/11/2015, 05:05 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Tragedi meninggalnya ratusan orang di Mina saat pelaksanaan ibadah haji tahun ini menyisakan evaluasi secara mendalam, terutama saat proses evakuasi jumlah korban yang meninggal dunia.

Menurut Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, jumlah korban yang meninggal akibat insiden Mina berjumlah 129 orang. Sebanyak 124 di antaranya adalah jemaah haji, lima lainnya merupakan amirul hajj.

Saat peristiwa itu terjadi, kendala yang dihadapi sangat berat, bahkan identitas korban sangat sulit diketahui.

"Peristiwa di Mina, kami belajar bagaimana tahun depan harus bisa mengenali identitas. Evaluasi dari kami, apakah WNI jadi korban atau kesasar, entah kemana itu kita gak bisa pantau," kata Menteri Lukman di Semarang, Selasa (3/11/2015) malam.

Untuk itulah, pada tahun 2016, identitas para calon jemaah haji perlu diprioritaskan. Salah satu upaya untuk mendeteksi adalah dengan memasang tanda elektronik pada identitas jemaah.

"Tahun depan, saya berharap tanda pengenal bisa dipasangi chip. Pemasangan itu penting untuk mengetahui jemaah haji berada di mana. Jadi bisa terus kita pantau,” ucapnya.

Sejauh ini, selain tanda pengenal berupa kartu identitas, juga jemaah mengenakan atribut gelang. Namun, atribut itu dinilai belum cukup ketika menghadapi ancaman musibah besar, seperti tragedi Mina.

"Kami berharap nanti bisa dipasangi chip. Sekarang hal itu (chip) sudah menjadi hal biasa,” ujarnya.

Selain pengenalan identitas, Kemenag juga berupaya untuk memperkuat kontrol bagi para jemaah haji, dengan mengupayakan sistem regu. Sistem ini untuk mengantikan sistem kloter yang dinilai terlampau besar, agar kontrol semakin intensif.

Kemenag juga akan bersikap ekstra untuk mendampingi jamaah yang berpotensi mempunyai penyakit resiko tinggi (risti).

"Melayani mereka layaknya banding 1:4. Jadi, beban petugas medis untuk jemaah risti semakin besar. Itu yang perlu diantisipasi ke depan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com