Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Ditemukan Masih Hidup Setelah Hilang 2 Minggu di Wilayah Penuh Buaya

Kompas.com - 27/10/2015, 15:15 WIB
CAIRNS, KOMPAS.com — Seorang pria berusia 60 tahun yang hilang dua minggu lalu di daerah semak tropis yang dipenuhi buaya di Australia timur laut telah ditemukan dalam keadaan masih hidup di pesisir pantai. Namun, dia belum mampu berbicara atau menjelaskan kepergiannya.

Garry Amey, yang tinggal di dekat Cairns di Australia timur laut, hilang saat berjalan-jalan pagi pada tanggal 11 Oktober dan dikhawatirkan telah tewas setelah pencarian besar-besaran selama 10 hari tetapi gagal menemukannya.

Dia terlihat di pantai pada hari dirinya hilang dan menolak bantuan dari dua orang yang berenang ke arahnya.

Pihak berwenang kemudian melihat seekor buaya yang panjangnya 12 kaki atau 3,6 meter di perairan ketika dia terakhir berenang dan khawatir Amey mungkin telah diserang.

Namun, dia muncul Sabtu lalu pada sekitar pukul 15.00 di dalam perairan di Wangetti Beach, sekitar dua belas mil dari rumahnya.

Seorang perempuan melihat dia dan menariknya keluar dari air sebelum memberi tahu pihak berwenang.

Polisi mengatakan, Amey terbakar matahari, mengalami dehidrasi, dan belum mampu berbicara.

Keluarganya bingung bagaimana dia menghilang dan berharap dia akan pulih kekuatannya sehingga dapat menjelaskan mengapa ia menghilang.

"Dia bingung, dia tidak mengenali kami saat ini karena dehidrasi ... bingung dengan apa yang terjadi," kata Justin Amey, putranya, kepada Channel Seven.

"Saya mendengar sejumlah orang menemukan dia di dalam air di Wangetti Beach... Dia ditarik keluar dan kemudian mereka memanggil ambulans. Mudah-mudahan ketika semuanya normal, dia bisa memberi tahu kami apa yang terjadi."

Amey telah berada dalam kondisi stabil di rumah sakit di Cairns.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com