Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pansus Pelindo II Cecar Budi Waseso soal Penyebab Dia Dirotasi

Kompas.com - 21/10/2015, 00:26 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia Khusus Pelindo II di DPR RI mencecar mantan Komisaris Jenderal Budi Waseso dengan pertanyaan mengapa ia dirotasi secara tiba-tiba dari jabatan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri.

Sejumlah anggota Pansus Pelindo II menganggap rotasi itu ada hubungannya dengan langkah Bareskrim yang mengusut kasus dugaan korupsi pengadaan mobile crane di PT Pelindo II.

Salah satu indikasinya tampak pada saat Bareskrim menggeledah kantor PT Pelindo II di Tanjung Priok Jakarta pada akhir Agustus 2015.

(Baca Bareskrim Geledah Kantor PT Pelindo II Terkait Dugaan Korupsi "Mobile Crane")

Ketika itu, Direktur Utama Pelindo II Ricard Joost Lino sempat berbicara dengan Sofyan Djalil melalui sambungan telepon. Dalam percakapan di depan media massa itu, Lino memprotes penggeledahan tersebut dan mengultimatum Presiden Joko Widodo bahwa dia akan mundur dari jabatannya.

Beberapa hari setelah peristiwa itu, Budi dirotasi menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional.

"Yang kami bingung adalah, kenapa orang itu (RJ Lino) melakukan pelanggaran hukum dan malah tidak bisa diusut. Malah yang digeser adalah Bapak Budi Waseso?" ucap anggota pansus dari Hanura, Nurdin Tampubolon.

"Menurut Bapak, apakah nyesal enggak diganti? Apakah Bapak diganti karena kasus Pelindo II atau apa? Setahu Bapak, kenapa?" ujar anggota Pansus dari Partai Keadilan Sejahtera, Refrizal.

Anggota Pansus dari Partai Amanat Nasional Daeng Muhammad menilai bahwa dengan adanya rotasi itu, telah ada upaya intervensi hukum terhadap kerja yang dilakukan kepolisian.

"Ada pesan moral bahwa institusi kepolisian bisa dihabisi. Jadi ada apa dengan bangsa ini?" ucapnya.

Sementara itu, anggota Pansus dari Partai Persatuan Pembangunan, Epyardi, meminta agar Kabareskrim yang baru tetap melanjutkan apa yang sudah dikerjakan oleh Budi.

"Boleh Kabareskrim berganti. Tapi Bareskrim tetap ada. Kabareskrim yang baru harus mengusut terus kasus ini," ucap dia.

Menanggapi pertanyaan beruntun itu, Budi menjawab dengan santai. Dia mengakui bahwa rotasi itu memang datang tiba-tiba. Namun, dia tidak pernah memikirkan sebabnya dan siap ditempatkan di mana saja.

"Jadi kepindahan kami itu suatu hal yang biasa saja, nothing to lose," kata Budi.

Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Kabareskrim Anang Iskandar terkait berbagai kasus yang tengah disidik, termasuk kasus Pelindo II ini. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada Anang dan tak akan mengintervensi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com