JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang anggota TNI menjadi korban luka dalam bentrok antarwarga di Desa Dangguran, Kecamatan Simpang Kanan, Aceh Singkil, Selasa (13/10/2015). Personel TNI itu bernama Pratu Narto.
“Dia adalah sopir Komandan Kodim Aceh Sangkil. Dia juga turut menjadi korban luka,” ujar Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen TNI Fadhillah saat dihubungi, Selasa sore.
Fadhillah melanjutkan, Narto awalnya datang ke lokasi konflik yang juga diwarnai dengan terbakarnya rumah ibadah tersebut bersama Dandim Aceh Singkil demi membantu pengamanan. Namun, suasana menjadi tidak terkendali lantaran massa mulai melempar batu dan benda berat lainnya.
“Dandimnya sendiri aman. Sopirnya lalu saat ini sudah dirawat di rumah sakit. Sementara informasi itu dulu yang bisa saya katakan soal korban dari TNI,” ujar Fadhillah.
Akibat bentrokan tersebut, seorang warga dikabarkan tewas dan empat orang lainnya menderita luka-luka. Insiden ini dipicu pembakaran sebuah rumah yang dianggap tak memiliki izin untuk digunakan sebagai tempat ibadah. (Baca: Pembakaran Rumah Ibadah yang Diduga Tak Berizin Picu Bentrok Warga di Aceh Singkil)
Sumber dari Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil menyebutkan, aksi terjadi sejak Senin (12/5/2015) tengah malam, setelah warga menilai Pemkab Aceh Singkil tidak mau memenuhi tuntutan untuk membongkar bangunan saat unjuk rasa dilakukan pada 6 Oktober 2015 lalu.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Suharsono mengklaim kondisi lokasi bentrok saat ini sudah mulai kondusif. Personel polisi berjaga di setiap titik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.