Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Trump, Ketua DPR Mengaku Ingin Bantu Pemerintah Atasi Krisis Ekonomi

Kompas.com - 14/09/2015, 13:08 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPR Setya Novanto mengaku, salah satu alasan pihaknya bertemu bakal calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump, adalah untuk membantu pemerintah mengatasi masalah ekonomi saat ini.

"Saya lihat situasi sekarang ini krisis karena situasi global," kata Novanto dalam jumpa pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/9/2015).

Novanto mengatakan, saat ini kondisi ekonomi Indonesia sangat bergantung pada kondisi ekonomi luar negeri. Amerika Serikat yang terus menaikkan suku bunga dan China yang mendevaluasi nilai Yuan membuat kondisi ekonomi Indonesia bergejolak.

"Kita harus hati-hati, harus bisa menjaga hubungan internasional. Dalam situasi seperti ini, kita bantu pemerintah," ucap Novanto.

Politisi Partai Golkar ini khawatir jika semua pihak tidak bahu-membahu memperbaiki kondisi ekonomi saat ini, Indonesia bisa mengalami krisis seperti tahun 1998. Dengan menarik investor, dia meyakini kondisi ekonomi akan pulih.

"Kita sama-sama menyuarakan ini. Investor bukan hanya Donald Trump, tetapi semua pengusaha kita tarik ke Indonesia," ucap dia.

Trump mempunyai investasi di Bali dan Bogor, bekerja sama dengan MNC Group. Belakangan, diketahui pertemuan pimpinan DPR dan Trump ini diinisiasi oleh bos MNC Group, Hary Tanoesoedibjo.

Pada Jumat (11/9/2015) lalu, MNC Group mengumumkan bahwa Trump Hotels Collection setuju untuk bekerja sama membangun kawasan resor dan wisata di Lido, Bogor, Jawa Barat. Dengan kesepakatan yang ditandatangani pada tanggal 19 Agustus 2015 itu, Trump-MNC Group akan mengelola resor dengan fasilitas bintang enam kedua di Asia. (Baca: Hary Tanoe-Donald Trump Berkolaborasi Bangun Kawasan Wisata di Bogor)

"Kami menyambut gembira kesepakatan ini karena kesepakatan ini sekaligus menunjukkan komitmen kami untuk terus memberikan layanan terbaik di kawasan penting di seluruh dunia," kata Executive Vice President of Development and Acquisitions of The Trump Organization, Donald Trump Jr.

Trump Jr menjanjikan proyek tersebut akan spektakuler karena akan segera menghadirkan lapangan golf Trump yang pertama di Asia dan terintegrasi dengan fasilitas hiburan, rekreasi, kesehatan, hotel, dan tempat tinggal. (Baca: "Novanto Bertemu Trump untuk Investasinya Sendiri")

Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI telah melakukan rapat internal untuk menyikapi kehadiran Setya-Fadli serta anggota DPR lainnya dalam jumpa pers yang digelar Trump.

Dalam rapat yang berlangsung tertutup itu, MKD memutuskan bakal memproses Novanto dan Fadli meskipun tanpa aduan. (Baca: Polemik Donald Trump, MKD Mulai Pemanggilan Saksi pada Pekan Depan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com