Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jimly Nilai Lelang Jabatan Perlu Dievaluasi Ulang

Kompas.com - 11/09/2015, 18:25 WIB

PADANG, KOMPAS.com - Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Indonesia Jimly Asshiddiqie mengemukakan pengangkatan pejabat melalui sistem lelang perlu dievaluasi ulang. Sebab, menurut dia, sistem lelang memiliki beberapa dampak buruk.

"Perlu dilakukan evaluasi menyeluruh tentang apa saja jabatan publik yang harus dipilih langsung dan secara tidak langsung," kata dia di Padang, seperti dikutip dari Antara, Jumat (11/9/2015).

Ia menyampaikan hal itu sebagai pembicara utama pada Konferensi Nasional Hukum Tata Negara ke-2 diselenggarakan oleh Pusat Studi Konstitusi (Pusako) Universitas Andalas bekerja sama dengan DPD RI dengan tema Menata Proses Seleksi Pimpinan Lembaga Negara, kemarin.

Menurut Jimly, salah satu kekurangan dari lelang jabatan adalah pengaturan jenjang karir seorang pegawai dan loyalitas bawahan kepada atasan.

"Selain itu melalui lelang, jabatan akan dipandang sebagai komoditas yang diperebutkan dan diburu dengan segala cara. Sehingga orang-orang yang bermutu enggan berkompetisi," ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut.

"Tidak hanya itu para pencari kerja akan berbondong-bondong mengajukan diri," lanjut dia.

Ia melihat proses rekrutmen terbuka melalui lelang jabatan jika dilakukan secara berlebihan akan menyebabkan pegawai karir mengalami demoralisasi, serta menurunnya inisiatif dan kreatifitas karena menunggu kultur baru pemimpin yang direkrut.

Jimly melanjutkan, efektivitas kepemimpinan yang membutuhkan yang butuh sikap saling percaya antara atasan dan bawahan menjadi berkurang karena pengangkatan bawahan tidak ditentukan atasan.

Pada bagian lain ia melihat lelang jabatan telah menghadirkan profesi baru yaitu panitia seleksi atau tim seleksi

" Karena banyak jabatan yang harus diisi melalui lelang tentu harus melibatkan panitia seleksi yang dituntut bekerja secara rasional dan objektif. Sampai-sampai ada satu orang yang terlibat pada tiga pansel," kata dia.

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman melihat salah satu upaya yang perlu dibenahi untuk mendorong hadirnya demokrasi yang berkualitas adalah perbaikan kelembagaan.

"Ini dilakukan mencegah disharmoni antarlembaga negara sehingga tidak menjadi sumber kegaduhan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com