Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Akan Bicara dengan Ketua DPR soal Pertemuan dengan Donald Trump

Kompas.com - 06/09/2015, 18:48 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa akan bertanya kepada Ketua DPR RI Setya Novanto mengenai kehadirannya dalam konferensi pers peserta kontes bakal calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump. Sikap PKB akan diputuskan setelah ada komunikasi dengan pimpinan DPR tersebut.

"Fraksi akan membahas dan melakukan komunikasi terlebih dahulu dengan Setya Novanto dan pimpinan lainnya sebelum mengambil sikap," kata anggota Fraksi PKB, Daniel Johan, saat dihubungi, Minggu (6/9/2015).

Menurut Daniel, tidak etis jika Fraksi PKB langsung menyalahkan pimpinan DPR dalam persoalan ini. Asas praduga tidak bersalah harus tetap diutamakan sebelum memperoleh penjelasan langsung dari Novanto.

"Menurut kami, enggak bijak ya kalau langsung menghakimi seperti itu," ujarnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir mengatakan bahwa tujuan kunjungan yang dilakukan pimpinan DPR RI di AS adalah menghadiri tiga kegiatan yang berkaitan dengan agenda parlemen. Adapun tiga agenda itu adalah sidang The 4th World Conference of Speakers Inter Parliamentary Union (IPU) di New York, bertemu dengan speaker of house di Kongres Amerika, dan bertemu diaspora Indonesia di AS.

Di sela-sela kunjungan itu, Novanto dan Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, tampak menghadiri konferensi pers yang dilakukan Trump di Trump Plaza, Kamis (3/9/2015). Fadli mengatakan bahwa pertemuan itu terjadi secara spontan, dan tidak masuk dalam jadwal resmi kunjungan mereka di sana.

Menurut Fadli, pertemuan itu dilangsungkan pada Kamis pukul 13.00 waktu setempat di Trump Plaza. Dalam pertemuan informal itu, Trump dan delegasi DPR berbicara mengenai persoalan ekonomi dan investasinya di Indonesia. Setelah berbincang selama 30 menit, ia dan Ketua DPR Setya Novanto diajak turun ke lobi Trump Plaza untuk melihat kegiatan konferensi pers sang capres. Dalam konferensi pers itu, kata Fadli, Trump berbicara mengenai persoalan imigrasi. (Baca: Fadli Zon Ungkap Kronologi Pertemuan Ketua DPR dengan Donald Trump)

Sekretaris Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo, menilai bahwa kegiatan Ketua DPR Setya Novanto ke Amerika Serikat dalam menghadiri aktivitas politik peserta kontes bakal calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump, melanggar kode etik. Sikap tersebut, menurut dia, akan berdampak pada hubungan kedua negara. (Baca: Hadir di Aktivitas Politik Trump, Ketua DPR Dinilai Langgar Etika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com