JAKARTA, KOMPAS.com - Para aktivis hak asasi manusia menyerukan agar pemerintah melakukan terobosan untuk menyelesaikan kasus pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib. Keselamatan para aktivis dinilai terancam apabila pemerintah dan penegak hukum tak kunjung menyelesaikan kasus Munir.
"Kita harus melihat bahwa penyelesaian kasus Munir menjamin rasa aman buat masyarakat. Ke depan, akan lebih sulit diselesaikan apabila pembunuhan dengan racun bagi aktivis pengkritik pemerintah kembali dilakukan," ujar Direktur Imparsial, Al Araf, dalam konferensi pers di Sekretariat Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Jakarta Pusat, Minggu (6/7/2015).
Koordinator Kontras Haris Azhar mengatakan, keluarga Munir dan masyarakat memiliki hak untuk mengetahui siapa otak pelaku pembunuhan Munir. Di sisi lain, saat ini masih banyak pegiat HAM, aktivis antikorupsi, bahkan jurnalis yang menjadi korban karena pekerjaannya. Setidaknya, menurut Haris, jika kasus Munir dibongkar, maka hal itu akan menjadi standar utama bahwa masih ada jaminan keselamatan bagi aktivis.
Manajer Organisasi Eksekutif Nasional Walhi, Islah, mengatakan bahwa belum lama ini telah terjadi pembunuhan terhadap aktivis lingkungan di Jambi. Pembunuhan itu diduga terkait dengan aktivitas korban dalam memperjuangkan lingkungan hidup. Menurut Islah, belum ada jaminan keamanan dan keadilan, khususnya proses hukum, apabila hal itu melibatkan berbagai kepentingan.
"Tidak menutup kemungkinan, kita yang memperjuangkan hak masyarakat akan jadi korban, kalau pembunuhan seperti ini tidak dibongkar. Pemerintah harus mempunyai kemauan untuk itu," kata Islah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.