Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bareskrim Instruksikan Polisi Awasi Distribusi Bahan Pokok

Kompas.com - 14/08/2015, 10:35 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pascapenggerebekan peternakan dan penggemukan sapi di wilayah Tangerang, Rabu (12/8/2015), Bareskrim Polri menerbitkan surat imbauan untuk Polda dan Polres se-Indonesia. Polisi diminta turun tangan jika ada kelangkaan bahan pangan yang menimbulkan gejolak harga di wilayahnya masing-masing.

"Kita berencana mengeluarkan perintah untuk para Kasatwil (kepala satuan wilayah) untuk ikut mengawasi distribusi bahan pokok, tidak hanya daging sapi, tetapi juga komoditas lain," ujar Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol Victor E. Simanjuntak saat dihubungi, Jumat (14/8/2015).

"Karena saya dengar-dengar dari penyidik itu, setelah kita gerebek satu tempat di Tangerang, tempat-tempat serupa yang lainnya langsung beroperasi keesokan harinya. Langsung pada takut mereka itu," lanjut Victor. (baca: Bareskrim Temukan 4.000-an Sapi Diduga Sengaja Tak Dipotong)

Sebab, kelangkaan bahan pokok tak hanya terjadi di wilayah Jabodetabek, melainkan di seluruh Indonesia. Bareskrim minta polisi di daerah memeriksa apakah benar kelangkaan suatu komoditas sehingga menyebabkan gejolak harga, benar-benar terjadi lantaran stok yang berkurang.

"Jangan-jangan seperti yang kita ungkap dua hari lalu lagi. Harga daging di pasaran menjadi mahal karena sapi-sapi siap potong ditimbun sama pengusaha sapi. Begitu harganya mahal, baru sapi-sapi itu dilepas ke pasaran dengan harga tinggi. Permainan-permainan seperti ini jangan ada lagilah diusahakan," lanjut Victor. (baca: Penggemukan Sapi di Cileungsi Disidak Polisi)

Mabes Polri, sebut Victor, tidak mau mendengar alasan polisi di daerah tidak berpengalaman menangani kejahatan sektor industri dan perdagangan. Dia menegaskan bahwa jajarannya siap melaksanakan 'back up' jika ada penyidik Polda atau Polres yang mengusut perkara tersebut.

Lagi pula kini direktoratnya tengah menangani perkara dugaan penimbunan dan pelanggaran prosedur impor berdasarkan penggerebekan Rabu lalu. Para Kasatwil, sebut Victor, dapat menjadikan penanganan perkara tersebut sebagai referensi. (baca: Kartel Sapi Diduga Memainkan Harga Daging)

"Petugas di lapangan sudah mulai harus mikir, ke mana mereka harus pergi saat ada kejadian seperti ini, apa saja yang harus dicek, dan yang penting, mereka-mereka ini dikenakan pasal apa. Mereka harusnya sudah paham," ujar dia.

Pada Rabu siang hingga tengah malam, penyidik Tipideksus Bareskrim Polri menggeledah dua peternakan penggemukan sapi di Tangerang. Di kedua tempat itu, Polisi menemukan 21.933 ekor sapi di mana 4.000-an di antaranya siap potong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kamil - Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Kamil - Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Nasional
Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Nasional
Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Nasional
Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Nasional
Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Nasional
1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

Nasional
Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Nasional
PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

Nasional
Personel Polri Ikuti Konferensi FBI Asia Pasifik di Vietnam, Bahas Penggunaan Kripto untuk Kejahatan

Personel Polri Ikuti Konferensi FBI Asia Pasifik di Vietnam, Bahas Penggunaan Kripto untuk Kejahatan

Nasional
Grace Natalie Sebut Kebijakan Fiskal Jokowi Akan Berlanjut di Pemerintahan Prabowo

Grace Natalie Sebut Kebijakan Fiskal Jokowi Akan Berlanjut di Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Selalu Cawe-cawe Untuk Perbaikan Jalan Daerah

Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Selalu Cawe-cawe Untuk Perbaikan Jalan Daerah

Nasional
Idrus Marham Bantah Koalisi Prabowo Ingin Jegal Anies di Pilkada Jakarta

Idrus Marham Bantah Koalisi Prabowo Ingin Jegal Anies di Pilkada Jakarta

Nasional
Jokowi Ungkap Kementan Akan Penuhi Kebutuhan Pompa untuk 7.600 Hektare Sawah di Kotawaringin Timur

Jokowi Ungkap Kementan Akan Penuhi Kebutuhan Pompa untuk 7.600 Hektare Sawah di Kotawaringin Timur

Nasional
Menko Polhukam Sebut TNI-Polri dan BIN Harus Sakti Jelang Pilkada

Menko Polhukam Sebut TNI-Polri dan BIN Harus Sakti Jelang Pilkada

Nasional
Soal Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Gerindra: Belum Memenuhi Kuota

Soal Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Gerindra: Belum Memenuhi Kuota

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com