Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Bagi-bagi Sepeda pada Acara Hari Anak

Kompas.com - 11/08/2015, 11:07 WIB
Indra Akuntono

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo membagikan belasan sepeda kepada anak-anak yang menghadiri acara peringatan Hari Anak Nasional (HAN) di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/8/2015). Sepeda diberikan kepada anak yang mampu menjawab pertanyaan Jokowi.

Model pertanyaan yang diberikan Jokowi terbilang cukup mudah. Karena itu, anak-anak berusaha mendapat kesempatan naik ke atas panggung untuk menjawab pertanyaan Jokowi dan membawa pulang sepeda yang disediakan di sisi panggung.

Jokowi hanya bertanya nama-nama hewan, pohon, dan buah-buahan. Selain itu, Jokowi juga sempat meminta beberapa anak menyebutkan nama provinsi dan kabupaten/kota serta membacakan teks Pancasila.

Bahkan, seorang siswi dari Daerah Istimewa Yogyakarta diminta menari Saman khas Provinsi Aceh. Siswi tersebut akhirnya mendapat sepeda karena berhasil menunjukkan gerakan tari Saman.

"Inilah Indonesia, anak Jogja bisa tari Saman, anak Aceh juga jangan hanya bisa tari Saman doang," seloroh Jokowi.

Acara peringatan HAN 2015 dihadiri sekitar 2.000 anak dari semua provinsi di Indonesia. Hadir juga anak-anak berprestasi, berkebutuhan khusus, serta anak-anak yang bermasalah dengan hukum.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise mengatakan bahwa peringatan HAN baru pertama kali digelar di Istana Bogor. Ia berharap peringatan HAN 2015 mampu mendorong seluruh komponen bangsa mewujudkan lingkungan dan keluarga yang ramah anak.

"Ini adalah pertama kali dalam sejarah, peringatan Hari Anak Nasional di Istana Bogor. Mimpi mereka ingin peringatan digelar bersama Presiden, dan terwujud," kata Yohana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com