JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin meminta supaya tidak ada kelompok masyarakat yang melakukan aksi balas dendam atas insiden di Tolikara, Papua.
"Kita tidak boleh balas dendam. Kita mengajak seluruh pihak untuk menjaga kerukunan, memelihara kedamaian dan keutuhan negara kita," ujar Ma'ruf saat jumpa pers di kediaman Kepala BIN Sutiyoso, Jakarta, Kamis (23/7/2015).
Ma'ruf mengatakan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan sejumlah tokoh agama di Indonesia. MUI telah meminta mereka untuk tak menyerukan nada-nada provokasi terhadap umat agar tidak menimbulkan aksi kekerasan. (baca: Jokowi Beri Bantuan Rp 1 Miliar untuk Warga Tolikara)
"Kami berkomitmen menguatkan kerukunan antarumat beragama di Indonesia. Hal-hal yang bisa menimbulkan terulangnya kembali kasus serupa dihilangkan," lanjut dia.
MUI juga meminta Polisi segera meredam amarah umat Islam dengan mengusut tuntas insiden tersebut. Warga yang melakukan tindak pidana harus ditangkap. Demikian juga jika memang ada auktor intelektualis.
Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Budi Waseso sebelumnya mengatakan, insiden di Tolikara tinggal penegakan hukum. Perdamaian antara pihak yang berkonflik telah terjadi.
"Sudah ada perdamaian di Tolikara. Cerita yang saya dengar terakhir dari sana bagus sekali. Tinggal penegakan hukum saja," ujar Budi.
Oleh karena itu, Budi meminta semua pihak tidak mengeluarkan pernyataan negatif soal insiden itu. (baca: Komite Umat untuk Tolikara: Tak Ada Sejarahnya Orang Papua Perang karena Agama)
"Jangan sampai nanti malah timbul persoalan yang bukan sebenarnya, melebar dan meluas," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.