Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Publik Ingin Jokowi Jaga Jarak dengan PDI-P

Kompas.com - 10/05/2015, 13:20 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo diminta untuk tidak terlalu dekat berhubungan dengan PDI Perjuangan meskipun partai berlambang banteng tersebut merupakan partai pengusung. Hasil survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi) menyatakan, sebanyak 34,4 persen responden menginginkan Jokowi sebaiknya menjaga jarak dengan PDI-P.

"Menurut rakyat, Jokowi harus jaga jarak dengan PDI-P. Mungkin waktu Jokowi pindah ke Istana Bogor banyak yang senang ini," ujar pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio dalam diskusi di Jakarta, Minggu (10/5/2015).

Hendri mengatakan, responden melihat Jokowi masih sulit melepaskan pengaruh PDI-P atas sejumlah kebijakannya. Ia menambahkan, hasil survei tersebut menunjukkan bahwa masyarakat berharap Jokowi dapat independen mengambil keputusan.

Sementara itu, sebanyak 32,2 persen responden menilai Jokowi sebaiknua berhubungan baik dengan PDI-P. Bagaimana pun, PDI-P merupakan partai pengusung Jokowi sehingga hubungan tidak dapat diputuskan begitu saja.

Sisanya sebanyak 33,4 persen responden menjawab tidak tahu atau tidak menjawab. Sedangkan dalam indikator lainnya, sebanyak 60,7 persen responden menilai Jokowi masih mendapatkan pengaruh dari partai pengusung.

Pengamat kebijakan publik Agus Pambagyo mengatakan, ternyata banyak masyarakat yang menilai Jokowi tidak mandiri.

"Masyarakat sadar bahwa yang mengusung presiden kan partai. Tapi dinilainya presiden belum mandiri. Ini pandai-pandainya presiden saja berhubungan dengan partainya," kata Agus.

Agus mengatakan, asumsi tersebut muncul akibat munculnya Komjen Budi Gunawan yang sempat dicalonkan menjadi Kapolri. Banyak orang yang beranggapan Budi merupakan orang titipan PDI-P karena merupakan mantan ajudan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

"Wacana itu muncul karena ada kasus BG mencuat, karena publik tau betul siapa BG. Apa betul dititipkan PDI-P? Kan tidak dijelaskan," ujar Agus.

Sementara itu, sebanyak 12,4 responden menilai Jokowi sudah mandiri sebagai presiden dan sebanyak 26,9 persen menjawab tidak tahu atau tidak menjawab. Survei "Pesan Rakyat untuk Jokowi-JK" dilakukan pada 24 hingga 30 April 2015 terhadap 450 responden di Jabodetabek. Survei ini menggunakan margin of error 4,62 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Pemilihan sampel dilakukan secara acak dengan metode multistage random sampling.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dorong Pembentukan Pansus, Anggota Timwas Haji DPR RI Soroti Alih Kuota Tambahan Haji

Dorong Pembentukan Pansus, Anggota Timwas Haji DPR RI Soroti Alih Kuota Tambahan Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Desak Pembentukan Pansus untuk Evaluasi Penyelenggaraan Haji secara Menyeluruh

Timwas Haji DPR Desak Pembentukan Pansus untuk Evaluasi Penyelenggaraan Haji secara Menyeluruh

Nasional
Puan Sebut DPR Akan Bentuk Pansus Haji, Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024

Puan Sebut DPR Akan Bentuk Pansus Haji, Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024

Nasional
Timwas Haji DPR Imbau Pemerintah Tingkatkan Kenyamanan Jemaah Haji Saat Lempar Jumrah di Mina

Timwas Haji DPR Imbau Pemerintah Tingkatkan Kenyamanan Jemaah Haji Saat Lempar Jumrah di Mina

Nasional
Sandiaga: Sekarang Ekonomi Dirasakan Berat, Harga-harga Bebani Masyarakat...

Sandiaga: Sekarang Ekonomi Dirasakan Berat, Harga-harga Bebani Masyarakat...

Nasional
Terima Keluhan Jemaah Haji, Anggota Timwas Haji DPR: Pemerintah Dinilai Abaikan Rekomendasi DPR

Terima Keluhan Jemaah Haji, Anggota Timwas Haji DPR: Pemerintah Dinilai Abaikan Rekomendasi DPR

Nasional
Zita Anjani Berkurban Dua Sapi di Cipinang, Beri Nama Anyeong dan Haseyo

Zita Anjani Berkurban Dua Sapi di Cipinang, Beri Nama Anyeong dan Haseyo

Nasional
Rayakan Idul Adha, Menko Polhukam Ungkit Pengorbanan untuk Bangsa dan Negara

Rayakan Idul Adha, Menko Polhukam Ungkit Pengorbanan untuk Bangsa dan Negara

Nasional
Paus Fransiskus Akan Kunjungi Masjid Istiqlal Pada 5 September 2024

Paus Fransiskus Akan Kunjungi Masjid Istiqlal Pada 5 September 2024

Nasional
Soal Kans Dampingi Anies pada Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Belum Membicarakan sampai ke Situ

Soal Kans Dampingi Anies pada Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Belum Membicarakan sampai ke Situ

Nasional
Pimpinan KPK Dinilai Tak Mau Tangkap Harun Masiku, Bukan Tidak Mampu

Pimpinan KPK Dinilai Tak Mau Tangkap Harun Masiku, Bukan Tidak Mampu

Nasional
Muhadjir: Pelaku Judi 'Online' Dihukum, Penerima Bansos Itu Anggota Keluarganya

Muhadjir: Pelaku Judi "Online" Dihukum, Penerima Bansos Itu Anggota Keluarganya

Nasional
Prabowo Sumbang Ratusan Hewan Kurban, Gerindra: Rasa Syukur Pemilu 2024 Berjalan Lancar

Prabowo Sumbang Ratusan Hewan Kurban, Gerindra: Rasa Syukur Pemilu 2024 Berjalan Lancar

Nasional
Idul Adha, Prabowo Berkurban 48 Sapi ke Warga Kecamatan Babakan Madang, Bogor

Idul Adha, Prabowo Berkurban 48 Sapi ke Warga Kecamatan Babakan Madang, Bogor

Nasional
Golkar Jagokan Putri Akbar Tanjung, Sekar Krisnauli, pada Pilkada Solo

Golkar Jagokan Putri Akbar Tanjung, Sekar Krisnauli, pada Pilkada Solo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com