Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektor LPTK Minta Rp 2 Triliun untuk Bangun Asrama Guru

Kompas.com - 07/05/2015, 20:59 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Para rektor lembaga pendidikan tinggi kependidikan meminta pemerintah memberikan dukungan dana untuk pembangunan asrama pendidikan bagi calon guru. Diperlukan kurang lebih Rp 2 triliun untuk meningkatkan asrama pendidikan guru per tahun.

Dengan demikian, diharapkan kapasitas asrama pendidikan di Indonesia nantinya bisa menampung kurang lebih 50.000 hingga 60.000 guru per tahun.

“Kami juga telah menghitung, karena kebutuhan yang ada, per tahun kebutuhan 50.000 hingga 60.000 guru baru, dan kami sudah simulasikan anggarannya, tidak lebih dari Rp 2 triliun per tahun. Jadi tidak besar untuk menyiapkan dana tersebut bagi guru. Pemerintah perlu perhatian khusus untuk menyiapkan guru dengan menyiapkan kebijakan-kebijakan seperti itu,” kata Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Bandung Sunaryo Kartadinata, di Istana Wakil Presiden Jakarta, Kamis (7/5/2015) seusai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Menurut Sunaryo, kapasitas asrama pendidikan guru yang ada saat ini masih jauh dibandingkan kebutuhan. Jumlah asrama yang ada juga belum menampung para calon guru.

"Ambil contoh, kalau per-tahun kita didik 60.000 guru, katakan saja di 60 LPTK (lembaga pendidikan tinggi kependidikan) yang berstandar memadai, maka setiap LPTK maka akan menampung seribu calon guru PPG satu tahun. Nah, kalau seribu diasramakan, tak sedikit tidak ada LPTK yang mampu menampung ribuan jumlah, belum lagi fasilitas yang memadai," sambung Sunaryo.

Rektor Universitas Negeri Jakarta Djalil menyampaikan bahwa asrama merupakan instrumen yang penting dalam membentuk jiwa pendidik seorang guru. Belum tentu semua guru bisa menguasi ilmu sekaligus memiliki jiwa pendidik di dalam dirinya.

"Untuk berjiwa pendidik, wahananya ialah pembinaan didalam asrama dengan 24 jam, bukan sekadar mentrasfer pengetahuan tapi dalam kehidupan asrama sebetulnya ialah transfer nilai," kata dia.

Ia mencontohkan akademi kepolisian yang dibentuk untuk menanamkan jiwa tribrata pada setiap calon polisi. Djalil juga menyampaikan bahwa Wapres menyambut baik usulan para rektor LTPK ini. Wapres, kata dia, menyampaikan bahwa pemerintah akan mulai memperhatian kebutuhan pembangunan asrama tersebut.

Kemenristek telah memikirkan ke arah sana. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Rochmat Wahab menyampaikan bahwa Menristek dan Pendidikan Tinggi telah memiliki kebijakan yang merevitalisasi LPTK. Akan ada perubahan sistem dalam LPTK mulai dari proses rekrutmen.

"Rekrutmen melalui tes khusus untuk calon mahasiswa kependidikan terutama tes bakat dan minat, sebagaimana yang sudah terjadi belakangan adalah tes ketrampilan olahraga dan seni untuk calon guru kita akan siapkan tes bakat dan minat. Ini satu bagian penting yang Insya Allah kita harus wujudkan," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com