Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Dorong Penyelesaian Kesepakatan soal Laut China Selatan

Kompas.com - 30/04/2015, 20:30 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com- Pemerintah Indonesia melalui Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN terus mendorong penyelesaian kesepakatan kode etik (Code of Conduct/CoC) untuk mengatasi sengketa Laut China Selatan.

"Indonesia terus mendorong upaya perdamaian di Laut China Selatan. Salah satu upaya yang didorong Indonesia adalah penyelesaian kesepakatan Code of Conduct (CoC) Tiongkok-ASEAN," kata Direktur Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri, I Gusti Agung Wesake Puja di Jakarta, Kamis (30/4/2015).

Menurut Puja, kode etik penanganan sengketa Laut China Selatan perlu segera diselesaikan dan disepakati guna menjaga stabilitas kawasan.

"Konsensus yang dicapai selama pembahasan Laut China Selatan di KTT ASEAN, kita akan terus menjaga stabilitas di Laut China Selatan dengan cara Code of Conduct dapat dipercepat penyelesaiannya," ujar Puja.

Puja mengatakan bahwa ada beberapa negara yang menyampaikan keprihatinan terhadap proses yang sedang dilakukan negara tertentu yang berkaitan dengan reklamasi di Laut China Selatan. Oleh karena itu, kata dia, Pemerintah Indonesia mendorong semua pihak yang terlibat dalam sengketa di Laut China Selatan untuk dapat menahan diri.

Puja menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo pada KTT ASEAN menekankan pentingnya komitmen untuk menjaga dan meningkatkan stabilitas di kawasan, yang merupakan modal bagi pembangunan yang berkelanjutan.

Selain itu, Pemerintah Indonesia juga meminta Tiongkok untuk mengklarifikasi secara jelas soal nine dash line atau garis putus-putus yang dibuat Tiongkok untuk menandai wilayah perairannya di Laut China Selatan.

"Klarifikasi ini penting untuk mencegah klaim sepihak," kata Puja.

Nine dash line yang dibuat Tiongkok untuk menandai dan mengklaim beberapa wilayah perairan di Laut China Selatan dinilai berpotensi memicu konflik semakin meluas.

"Karena itu, kita coba mengimbau mereka untuk diselesaikan dan diklarifikasi juga klaim-klaim teritorial mereka itu," ujar Puja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com