JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin mengancam akan menutup biro perjalanan umrah dan haji yang membantu para pengikut gerakan radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Biro perjalanan umrah dan haji diminta bertanggung jawab atas setiap anggota jemaah yang dibawanya.
"(Urusan) travel agent itu ada di Dirjen PHU (Penyelenggara Haji dan Umrah). Mereka telah membuat regulasi biro perjalanan, apakah itu umrah, untuk betul-betul ketat terhadap jemaahnya," kata Lukman di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Senin (23/3/2015).
Lukman menyatakan, biro perjalanan umrah dan haji tidak boleh lepas tangan terhadap keberadaan jemaahnya. "Jadi, kalau berangkat jumlahnya berapa, harus sama saat pulang. Tidak boleh lagi ada seperti kejadian di Turki," kata mantan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu.
Apabila ada biro perjalanan yang nakal dan meninggalkan anggota jemaah di negara lain, Kementerian Agama tidak segan-segan akan menjatuhkan sanksi, apalagi jika biro perjalanan itu terbukti dengan sengaja menyusupkan pengikut ISIS untuk bisa menyeberang ke Irak dan Suriah. "Sanksi tertinggi bisa sampai pencabutan izin," ucap Lukman.
Data yang dimiliki Badan Nasional Penanggulangan Terorisme menunjukkan ada 514 warga negara Indonesia yang bergabung dengan NIIS. Beberapa di antaranya bahkan sudah berangkat ke Irak dan Suriah.
Kepergian warga negara Indonesia ke dua negara itu dilakukan dengan banyak cara, salah satunya dengan memanfaatkan biro perjalanan. Belum lama ini, 16 WNI diketahui memisahkan diri dari rombongan wisata yang digelar salah satu biro perjalanan ke Turki. Semua WNI ini berdalih akan menemui keluarganya saat memisahkan diri. Namun, setelah waktu wisata akan berakhir, rombongan yang terdiri dari beberapa keluarga itu tak kunjung kembali. Mereka diduga hendak bergabung dengan ISIS.
Akhir pekan lalu, Polri sudah menangkap lima orang terduga pengikut ISIS. Mereka diduga memfasilitasi hingga membiayai perjalanan para pengikut ISIS untuk berangkat ke Irak dan Suriah. "Bahkan ada yang bekerja sama dengan travel agent," ucap Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Rikwanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.