Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ke-91 Jokowi-JK: 6 Terpidana Narkotika Dihukum Mati

Kompas.com - 06/02/2015, 16:30 WIB

Pemerintahan Jokowi-JK telah genap 100 hari, Selasa (27/1/2015), sejak dilantik pada 20 Oktober 2014. Kebijakan strategis dan langkah politik dari para pejabat baru pemerintahan menjadi sorotan. Kompas.com hari ini menulis 100 artikel yang berisi kebijakan dan peristiwa menonjol yang terjadi dalam 100 hari pemerintahan baru dari hari ke hari.

KOMPAS.com
 — Pelaksanaan hukuman mati terhadap enam terpidana narkotika, Minggu (18/1/2015) dini hari, mendapat reaksi beragam. Di satu sisi, Jokowi dinilai tegas melawan mafia narkotika. Di sisi lain, pemerintah dikritik karena tetap melanggengkan hukuman mati yang dianggap tak sesuai nilai-nilai kemanusiaan.

Enam terpidana mati dieksekusi di tempat berbeda masing-masing lima orang di Nusakambangan dan satu orang di Boyolali. Dua di antaranya warga negara Belanda dan Brasil.

Saat bersepeda di arena car free day di Bundaran HI, pada pagi harinya, Jokowi menyatakan sempat ditelepon Raja Willem Alexander dan Presiden Brasil Dilma Rousseff yang meminta keringanan hukuman. Namun, Jokowi menegaskan bahwa hukuman tersebut atas putusan pengadilan sehingga harus dilaksanakan dan bagian dari kedaulatan negara.

Brasil dan Belanda memanggil duta besarnya di Indonesia dan sempat dikabarkan menarik mereka. Namun, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi kemudian mengklarifikasi bahwa kedua negara hanya memanggil duta besar untuk melakukan konsultasi.

Jaksa Agung HM Prasetyo dalam jumpa pers di Kejagung, Minggu pagi, menegaskan bahwa hukuman mati adalah bentuk keseriusan negara memberantas mafia narkoba yang merusak generasi muda. Ia menyebut hukuman mati sebenarnya suatu keprihatinan, tetapi hukum harus ditegakkan.

Selain soal hukuman mati, pada hari ke-91 pemerintahan Jokowi-JK, juga muncul wacana calon ketua umum PAN. Amien Rais mendukung Ketua MPR Zulkifli Hasan sebagai calon ketua umum berikutnya.

Nama-nama calon anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) juga mengemuka, antara lain tokoh PDI-P yang juga mantan Ketua MPR Sidarto Danusubroto dan Ketua DPP PPP Suharso Manoarfa. Masuknya tokoh-tokoh politik dalam Wantimpres mendapat sorotan.

Suhu politik di Tanah Air juga masih memanas memasuki bulan ketiga pemerintahan Jokowi-JK karena kontroversi calon kepala Polri Budi Gunawan yang telah ditetapkan menjadi tersangka kasus rekening tak wajar oleh KPK. Meski telah disetujui DPR, Jokowi menunda pelantikan kepala Polri baru sampai kasus hukumnya jelas.

Sementara itu, Presiden mengangkat Wakapolri Komjen Badrodin Haiti sebagai penyelenggara tugas kepala Polri sementara setelah Jenderal Polisi Sutarman diberhentikan. Langkah tersebut lebih banyak mendapat kritikan ketimbang apresiasi. Jokowi masih harus menyelesaikan proses pergantian kepala Polri.

Berikut rangkuman artikel pada hari ke-91 pemerintahan Jokowi-JK:
1. Enam Terpidana Mati Narkoba Telah Dieksekusi  
2. Eksekusi Hukuman Mati Bukan Hal Menggembirakan, melainkan Keprihatinan 
3. Warganya Dieksekusi Mati di Nusakambangan, Brasil dan Belanda Tarik Dubesnya
4. Jokowi Tegaskan Perang terhadap Mafia Narkoba
5. Ingin Peremajaan, Amien Rais Dukung Zulkifli Hasan Calon Ketua Umum PAN
6. Sidarto Ditunjuk sebagai Salah Satu Anggota Wantimpres oleh PDI-P
7. Pengangkatan Komjen Badrodin Haiti sebagai Plt Kapolri Dikritik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com