Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sehari Jelang Sidang Praperadilan Komjen Budi Gunawan, PN Jaksel Sepi Penjagaan

Kompas.com - 01/02/2015, 23:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Komisaris Jendral Budi Gunawan (BG) mengajukan pra-peradilan penetapan tersangka dirinya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sidang pra-peradilan tersebut akan dilakukan Senin (2/2/2015), besok, di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

Pantauan Tribunnews.com, hari ini meski hari libur namun di PN Jakarta Selatan di Jalan Ampera Raya Nomor 133, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta, itu tampak sejumlah orang berada di pintu masuk lobi pengadilan.

Selain itu tampak juga beberapa mobil dinas terparkir tepat di pintu masuk.

Dua gerbang menuju gedung pengadilan terkunci rapat. Tidak ada satu pun petugas yang berjaga di pos keamanan.

Sementara itu sama seperti hari-hari sebelumnya rumah dinas Budi Gunawan di Jalan Tirtayasa VII Nomor 28, Kebayoran Baru, Jakarta, dijaga puluhan aparat kepolisian.

Di antara mereka tampak sejumlah aparat mengenakan seragam hitam khas pasukan Brimob. Tampak juga beberapa kendaraan di sekitar rumah jenderal bintang tiga tersebut.

Satu mobil truk polisi berada di pinggir jalan, satu mobil dinas di pelataran kantor Kompolnas yang tepat bersebelahan dengan rumah BG, dan sedan hitam di pelataran parkir rumah.

Saat ditanya mengenai aktivitas BG, para polisi yang berjaga tersebut mengaku tidak tahu. Begitu juga ketika ditanya apakah BG berada di rumah dinasnya atau berada rumah Pribadinya di Jalan Duren Tiga Barat VI No.21 RT 5/2, Pancoran, Jakarta, mereka hanya menggelengkan kepala.

"Saya tidak tahu apa-apa," ujar salah satu polisi.

Budi Gunawan Sendiri pada Jumat lalu, mangkir dari panggilan KPK untuk diperiksa atas kepemilikan rekening gendut. Aliran duit ke rekening BG terjadi saat dirinya menjabat Kepala Biro Pembinaan Karir Polri pada rentang 2003-2006. Kita lihat apakah saat mempraperadilankan KPK, BG akan hadir? (Taufik Ismail)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

Nasional
Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Nasional
RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

Nasional
 Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Nasional
Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com