Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serda Rajab, "Pinger-man" yang Temukan Dua Kotak Hitam AirAsia QZ8501

Kompas.com - 14/01/2015, 07:31 WIB
Ihsanuddin

Penulis


PANGKALAN BUN, KOMPAS.com
 — Tim penyelam gabungan TNI Angkatan Laut berhasil menemukan dan mengangkat dua black box atau kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata, dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, dalam waktu dua hari. Siapa mengira, dua kotak hitam itu ditemukan dan diangkat oleh satu orang penyelam yang sama, yakni Serda Rajab Suharno.

Pada Senin (12/1/2015) pagi, Rajab yang turun bersama Kopral Edi, Kapten Saiful, dan Pelda Bambang Purwanto berhasil menemukan kotak hitam flight data recorder (FDR/perekam data penerbangan) yang merekam data penerbangan pesawat.

Pada Selasa pagi, Rajab kembali turun dengan Lettu Aang, Sertu Widodo, dan Kapten Saiful. Lagi-lagi, Rajab berhasil menemukan kotak hitam voice cockpit recorder (VCR/perekam suara kokpit) yang merekam percakapan pilot dan kopilot di kokpit.

"Pinger-man"

Penemuan dua kotak hitam ini, kata Rajab, tidak terlepas dari perannya yang ditugaskan memegang alat pinger detector. Alat itu bisa mendeteksi lokasi kotak hitam dengan mengeluarkan bunyi yang dapat didengar oleh penyelam. Semakin dekat lokasi kotak hitam, maka bunyi ping yang dikeluarkan alat itu akan semakin jelas.

"Alat ini sangat membantu, kalau tidak ada, pasti akan sangat sulit," ujar Bambang setelah penemuan kotak hitam kedua, di KRI Banda Aceh, Selasa sore.

Karena berhasil menemukan dua kotak hitam itu dengan pinger detector, para penyelam lain pun memanggil Rajab dengan sebutan "Pinger-man". Rajab dianggap sebagai penyelam yang paling jago dalam menggunakan alat yang berbentuk seperti hair dryer itu.

"Pinger-man, Pinger-man," seloroh para penyelam, yang hanya dibalas dengan senyum oleh Rajab.

Kerja seluruh tim

Namun, Rajab tidak mau dianggap sebagai orang yang paling berjasa atas penemuan dua kotak hitam ini. Ayah dari dua anak ini mengatakan, dia hanya melanjutkan kerja tim yang turun sebelumnya dan secara kebetulan berhasil menemukan dua kotak hitam tersebut.

"Sebelumnya sudah ada tim yang turun, tapi belum diketemukan. Kebetulan saya yang turun melanjutkan pekerjaaan tim sebelumnya, dan alhamdulillah ketemu," ujar Rajab.

Rajab menjelaskan, setiap penyelam sudah memiliki tugasnya masing-masing yang amat penting bagi kinerja seluruh tim. Ada tim yang bertugas menyiapkan berbagai peralatan, melakukan dokumentasi, mengorganisasi dari atas perahu karet, hingga tim yang turun ke dasar laut untuk melakukan pencarian dan pengangkatan.

Oleh karena itu, lanjut Rajab, sebanyak 57 orang penyelam gabungan dari Komando Pasukan Katak, Marinir, dan Dinas Selam Bawah Air harus mendapatkan apresiasi dan penghargaan yang sama.

"Ini hasil kerja semuanya kok. Semuanya yang menemukan black box itu, bukan saya saja," kata pria kelahiran Kebumen, 13 Agustus 1973, ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com