Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Iwan Fals, Menteri Desa Minta Dibimbing soal Desa

Kompas.com - 16/12/2014, 16:33 WIB
Fathur Rochman

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com — Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar mengunjungi kediaman musisi senior Iwan Fals di Desa Luwinanggung, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Selasa (16/12/2014). Dalam pertemuan tersebut, Marwan meminta bimbingan dan masukan kepada Iwan tentang desa.

"Tentu saya yang lebih muda patut sowan ke yang lebih tua. Saya mohon bimbingan dan arahannya," kata Marwan dalam pertemuannya dengan Iwan.

Marwan mengatakan, sebagai musisi senior, Iwan Fals memiliki lagu-lagu yang sarat dengan kritik sosial, harapan, dan dapat menginspirasi masyarakat. Iwan juga pernah menciptakan lagu berjudul "Desa". 

Lagu "Desa" tersisip di album Manusia Setengah Dewa, yang diciptakan Iwan Fals pada tahun 2004. Dalam lagu itu, Iwan memang menulis sejumlah permasalahan tentang desa, misalnya saja yang termuat dalam lirik, "Walau lahan sudah menjadi milik kota/Bukan berarti desa lemah tak berdaya/Desa adalah kekuatan sejati/Negara harus berpihak pada para petani."

Menurut Marwan, lagu tersebut memiliki semangat yang sama dengan kementeriannya dalam membangun desa. "Bang Iwan berjuang di masalah sosial, saya juga sama. Tapi, jalurnya berbeda," kata Marwan.

Menanggapi hal tersebut, Iwan dengan halus menolak permintaan Marwan tersebut. Iwan mengatakan, dia tidak punya keberanian untuk memberi bimbingan maupun arahan tentang desa kepada Marwan. Sebagai seorang musisi, dia tidak mengenal adanya istilah seorang senior memberi bimbingan kepada yunior.

"Saya enggak berani ngasih nasihat-nasihat. Di musik enggak ada senior-yunior, tetapi A minor atau D minor," kata Iwan sembari tersenyum.

Iwan mengaku merasa bangga atas kehadiran Marwan ke kediamannya untuk membahas masalah desa. Dia mendukung dan memercayakan kepada Marwan untuk terus bekerja menjalankan program-program membangun desa di Indonesia.

"Desa melahirkan orang-orang baik. Saya percaya saja kepada teman-teman. Nanti akan ketahuan pejabat yang mana, penjahat yang mana," ucap Iwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 24 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polri Sebut Mayoritas Judi Online Dioperasikan dari Mekong Raya

Polri Sebut Mayoritas Judi Online Dioperasikan dari Mekong Raya

Nasional
KPK Sadap Lebih dari 500 Ponsel, tetapi 'Zonk' karena Koruptor Makin Pintar

KPK Sadap Lebih dari 500 Ponsel, tetapi "Zonk" karena Koruptor Makin Pintar

Nasional
Polri Sebut Bandar Judi “Online” Akan Dijerat TPPU

Polri Sebut Bandar Judi “Online” Akan Dijerat TPPU

Nasional
Pimpinan KPK Sebut OTT 'Hiburan' agar Masyarakat Senang

Pimpinan KPK Sebut OTT "Hiburan" agar Masyarakat Senang

Nasional
Dapat Banyak Ucapan Ulang Tahun, Jokowi: Terima Kasih Seluruh Masyarakat Atas Perhatiannya

Dapat Banyak Ucapan Ulang Tahun, Jokowi: Terima Kasih Seluruh Masyarakat Atas Perhatiannya

Nasional
Polri: Perputaran Uang 3 Situs Judi Online dengan 18 Tersangka Capai Rp1 Triliun

Polri: Perputaran Uang 3 Situs Judi Online dengan 18 Tersangka Capai Rp1 Triliun

Nasional
Menag: Tidak Ada Penyalahgunaan Kuota Haji Tambahan

Menag: Tidak Ada Penyalahgunaan Kuota Haji Tambahan

Nasional
Polri Tangkap 5.982 Tersangka Judi 'Online' Sejak 2022, Puluhan Ribu Situs Diblokir

Polri Tangkap 5.982 Tersangka Judi "Online" Sejak 2022, Puluhan Ribu Situs Diblokir

Nasional
KPK Geledah Rumah Mantan Direktur PT PGN

KPK Geledah Rumah Mantan Direktur PT PGN

Nasional
Imbas Gangguan PDN, Lembaga Pemerintah Diminta Tak Terlalu Bergantung

Imbas Gangguan PDN, Lembaga Pemerintah Diminta Tak Terlalu Bergantung

Nasional
Soroti Vonis Achsanul Qosasi, Wakil Ketua KPK: Korupsi Rp 40 M, Hukumannya 2,5 Tahun

Soroti Vonis Achsanul Qosasi, Wakil Ketua KPK: Korupsi Rp 40 M, Hukumannya 2,5 Tahun

Nasional
Polri Akui Anggotanya Kurang Teliti saat Awal Pengusutan Kasus 'Vina Cirebon'

Polri Akui Anggotanya Kurang Teliti saat Awal Pengusutan Kasus "Vina Cirebon"

Nasional
Tanggapi Survei Litbang Kompas, Istana: Presiden Konsisten Jalankan Kepemimpinan Merakyat

Tanggapi Survei Litbang Kompas, Istana: Presiden Konsisten Jalankan Kepemimpinan Merakyat

Nasional
Kemensos: Bansos Tak Diberikan ke Pelaku Judi Online, Tetapi Keluarganya Berhak Menerima

Kemensos: Bansos Tak Diberikan ke Pelaku Judi Online, Tetapi Keluarganya Berhak Menerima

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com