Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Gelontorkan Hibah Rp 5 Miliar untuk Bangun Masjid di Afghanistan

Kompas.com - 12/12/2014, 08:58 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memutuskan untuk memberikan hibah sebesar Rp 5 miliar untuk pembangunan Masjid Shah Bab, Mina, Kabul, Afghanistan. Keputusan pemberian hibah ini dituangkan dalam Keputusan Presiden nomor 50 tahun 2014.

"Pemerintah memberikan hibah sebesar Rp 5 miliar kepada Noor Educational and Capacity Development Organization (NECDO)," demikian bunyi Pasal 1 Keppres 50 nomor 2014 seperti yang dilansir setkab.go.id.

NEDCO merupakan sebuah lembaga swadaya masyarakat di Afghanistan yang berdiri sejak Januari 2001. Lembaga non-profit ini fokus untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi perempuan dan anak Afghanistan.

Hibah tersebut digunakan untuk biaya membangun Masjid Shah Bab, Mina, Kabul, Afghanistan. Pada pasal 2 dituliskan pemberian dan penggunaan hibah sebagaimana dalam pasal 1 dilakukan secara akuntabel dan dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan negara setempat.

Hibah ini menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Keppres ini ditetapkan di Jakarta 2 Desember 2014 oleh Presiden Joko Widodo.

Dalam pertimbangannya, Keppres ini dikeluarkan dalam rangka peran Indonesia menjaga perdamaian dunia seperti yang diamanatkan pembukaan UUD 1945. Selain itu, pemerintah juga bermaksud mempererat hubungan antara dua negara dengan cara membantu upaya rekonsiliasi dan memberikan dana hibah untuk pembangunan masjid di Afghanistan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com