Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK dan Boediono Hadiri Peluncuran Buku "Sisi Lain Istana"

Kompas.com - 09/12/2014, 11:36 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla dan mantan Wakil Presiden Boediono menghadiri peluncuran buku "Sisi Lain Istana, Andaikan Obama Ikut Pilpres Indonesia" karya wartawan senior Harian Kompas J Osdar. Peluncuran buku tersebut digelar di Gedung Bentara Budaya Jakarta, Selasa (9/12/2014).

JK tiba sekitar pukul 10.45 WIB dan disambut Osdar, CEO Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo, serta pimpinan Kompas dan KG lainnya. Adapun Boediono datang lebih dulu.

Hadir pula dalam acara peluncuran ini Menteri Agraria dan Tata Ruang Fery Mursyidan Baldan, anggota DPR Bambang Soesatyo dan Ketua Tim Ahli Wapres yang juga Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi.

Sebelumnya pada Maret 2014, Osdar sudah meluncurkan buku berjudul "Sisi Lain Istana: Dari Zaman Bung Karno sampai SBY", yang berisi 60 artikel.

Dalam buku Sisi Lain kedua setebal 227 halaman, banyak kisah menarik, unik, dan lucu terkait rumah resmi kepala negara yang lolos dari perhatian dan tak pernah terberitakan.

Misalnya, tak banyak yang tahu kalau Presiden ke-2 Soeharto pernah melakukan perjalanan dinas luar negeri sampai 25 hari. Cerita lainnya mengenai keakraban Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan para wartawan. Ada juga kisah yang menjawab apakah benar Presiden ke-3 BJ Habibie berkomitmen memberikan Timor Timur kemerdekaan.

"Osdar dengan gayanya mengajak kita melihat jauh kedepan," kata Wakil Pemimpin Umum Kompas Rikard Bagun, yang mengaku kerap tertawa membaca tulisan Osdar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com