Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Diterkam Buaya, Seorang Remaja Hanya Ditemukan Ususnya

Kompas.com - 29/11/2014, 13:25 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.COM - Tim Basarnas Kabupatern Nunukan, Kalimantan Utara, masih terus mencari Maulana, siswa kelas XI SMKN Negeri Tulin Onsoi, yang hilang di sungai Sebuku, Kamis (27/11/2014) lalu. Teman sekelasnya mengatakan, Maulana telah diterkam buaya.

Warga dilaporkan telah menemukan sebagian jenazah Maulana, yaitu berupa usus, di perairan Pembeliangan, kurang lebih 17 kilometer dari lokasi kejadian perkara.

“Bagian tubuh seperti usus dan lainnya ditemukan Jumat kemarin. Saat ini kami masih terus melakukan penyisiran di pinggir sungai yang banyak ditumbuhi nipah dan sawit.Tim dibantu perangkat desa Tulin Onsoi dan temen-teman sekolah Maulana menyisir dari tempat kejadian menuju hilir," kata  Okta Fianto, kepala Badan Sar Nasional Kabupaten Nunukan, Sabtu ini.

Tim Basarnas sebelumnya kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak untuk mesin boad. “Namun tim banyak mendapat bantuan dari warga masyarakat desa Makarti Tulin Onsoi dan Pembeliangan. Semoga upaya SAR di hari ketiga ini bisa menemukan jenazah Maulana,” kata Oktafianto.

Maulana diduga diterkam buaya saat akan membersihkan tubuhnya usai mencari rumput sepulang sekolah pada Kamis lalu. Bersama empat rekannya, mereka membersihkan tubuh di sungai Sebuku.

“Saat buaya menyerang, posisi mereka masih di pinggi sungai. Namun tiba-tiba terdengar bunyi keras dan teman-teman korban hanya melihat ekor buaya masuk ke dalam bersama korban. Akhirnya temen-teman korban melaporkan kejadian tersebut kepada warga dan kepala sekolah,” kata Oktafiano.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com