Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Akan Dilakukan Menaker untuk Tingkatkan Kesejahteraan Buruh

Kompas.com - 25/11/2014, 15:53 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri meminta pengusaha untuk memberikan insentif tambahan kepada para pekerjanya berupa uang transportasi atau uang makan. Pemberian insentif ini diharapkan bisa menekan pengeluaran para pekerja.

"Kita sudah mendorong forum-forum upah itu diefektifkan, di Kemenaker membantu memfasilitasi proses-proses negosiasi yang berlangsung di antara dunia usaha dengan para pekerja. Di luar itu, kita juga menyiapkan skema-skema membantu menekan biaya pengeluaran buruh, misalnya, mendorong kalangan usaha memberikan insentif tambahan uang transportasi dan uang makan," kata Hanif di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (25/11/2014).

Hanif mengaku sudah meminta Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) untuk membuat program-program yang bisa digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja, terutama dalam jangka pendek.

Untuk jangka menengah, Hanif mengaku sudah mendorong BPJS membuat program yang berkaitan dengan penyediaan perumahan buruh.

"Itu kita dorong semua. Nanti jangka menengahnya kita dorong juga program-program yang berkaitan dengan perumahan buruh. Intinya adalah pemerintah serius untuk membantu memproses agar kehidupan kaum buruh bisa lebih sejahtera," ujar Hanif.

Melalui upaya di atas, menurut dia, pemerintah menginginkan agar masyarakat tidak hanya berfokus pada peningkatan upah pekerja. Menurut dia, masalah kesejahteraan buruh ini tidak akan selesai jika hanya berkutat pada kenaikan upah. Oleh karena itu, Hanif ingin mendorong agar pengusaha berupaya menutup pengeluaran buruh.

"Nah, makanya itu coba kita geser, cara pandang kita ini tidak lagi soal upahnya, tetapi soal bagaimana kita ini bisa menekan pembiayaan dari beban kehidupan buruh. Jadi, arahnya kita konsentrasilah ke pintu keluar, jangan pintu masuk, karena kalau pintu masuk, alot itu pasti. Nah, pintu keluarnya ini kami bisa dicarikan solusi dengan peranan seluruh pihak, pemerintah pusat, pemerintah daerah, kemudian dunia usaha, termasuk serikat pekerja," papar dia.

Mengenai anggaran untuk tambahan insentif bagi buruh, Hanif berpendapat bahwa dana yang dikelola BPJS bisa dimanfaatkan. Selain itu, Kemenaker akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perumahan Rakyat, Kementerian Kesehatan, dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

"Contoh perumahan, kalau kita identifikasi perumahan yang dimiliki oleh pemda-pemda, itu cukup banyak. Kalau misalnya itu bisa dialokasikan juga untuk perumahan buruh, itu bisa juga menekan biaya pengeluaran perumahan untuk buruh," ucap Hanif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com