JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri mengimbau elemen buruh tidak anarkitis ketika berunjuk rasa. Menurut Haif, unjuk rasa yang anarkistis justru tidak efektif dan membuat masyarakat hilang simpati terhadap massa buruh.
“Demo buruh tidak boleh anarkistis, tidak boleh menganggu fasilitas umum karena kalau menyampaikan aspirasi dengan cara begitu, itu enggak efektif, masyarakat juga enggak simpati,” kata Hanif di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (25/11/2014).
Meski demikian, Hanif tidak melarang masyarakat untuk melakukan aksi unjuk rasa selama berjalan dengan tertib dan tidak mengganggu ketertiban umum.
Mengenai kenaikan upah yang dituntut elemen buruh, Hanif mengatakan bahwa pihaknya akan memfasilitas proses negosiasi antara para pengusaha dengan para pekerja.
“Di luar itu kita juga menyiapkan skema-skema yang membantu menekan biaya pengeluaran buruh,” ujar Hanif.
Menurut Hanif, Kementeriannya akan mendorong kalangan usaha untuk memberikan insentif tambahan berupa uang transportasi dan uang makan kepada para pekerja.
Hari ini, elemen buruh kembali berunjuk rasa di sekitar exit Tol Bitung, Tangerang. Aksi unjuk rasa ini mengakibatkan arus lalu lintas Jakarta-Tangerang terhambat. Para pengunjuk rasa memprotes upah minimum kota dan kabupaten di wilayah Banten yang hanya berkisar pada Rp 2,7 juta per bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.