Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Batal Hadiri Ultah Muhammadiyah, Din Syamsuddin Kecewa

Kompas.com - 20/11/2014, 20:08 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Pengurus Pusat Muhamadiyah Din Syamsuddin kecewa kepada Presiden Joko Widodo.

Jokowi sedianya sudah dijadwalkan untuk menghadiri peringatan ulang tahun Muhammadiyah ke 102 di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (20/11/2014). Namun, beberapa jam sebelum acara, Jokowi mengabarkan bahwa dirinya berhalangan hadir.

"Kami mendapat info beliau berhalangan. Secara manusiawi, saya pribadi kecewa walaupun kami mengerti sebagai Presiden beliau mempunyai banyak tugas," kata Din saat membuka acara yang bertajuk World Peace Forum tersebut.

Untungnya, lanjut Din, batalnya Jokowi dapat digantikan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kekecewaannya pun dapat sedikit terobati.

"Alhamdulillah Pak JK bersama kita walaupun rencananya baru besok siang beliau hadir untuk menerima peserta sambil makan siang. Karena sekarang mewakili Presiden, besok jangan dibatalkan," ujar Din.

Selain JK, acara ini juga dihadiri Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Ketua MPR Zulkifli Hasan, politisi PKS Hidayat Nur Wahid, dan Ketua Umum PKPI Sutiyoso. Hadir juga perwakilan dari berbagai negara seluruh dunia.

Jokowi sedianya hadir di acara milad atau ulang tahun Muhammadiyah pada pukul 19.30 di Gedung DPR/MPR, sedangkan pada pukul 20.45, Jokowi diagendakan mengikuti pertemuan bankir di Jakarta Convention Center.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com