Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Johan Budi, Faisal Basri, dan Lily Wahid Akan Bicara Politik dan Korupsi

Kompas.com - 20/11/2014, 17:02 WIB


KOMPAS.com
– Korupsi menjadi musuh bersama yang terus diberantas oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Terkait penetapan tersangka oleh KPK terhadap Menteri ESDM Jero Wacik, Harian Kompas (5/9/2014) menuliskan, korupsi di negeri ini semakin terstruktur, sistematis, dan masif.

Sebelumnya, ada dua menteri lainnya dalam Kabinet Indonesia Bersatu II Pimpinan SBY yang menjadi tersangka korupsi, yakni Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng dan Menteri Agama Suryadharma Ali.

Selain menteri, KPK juga menetapkan sejumlah politikus sebagai tersangka kasus dugaan korupsi sepanjang 2013, sebagian divonis bersalah dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.

Sebut saja Anas Urbaningrum (politisi partai Demokrat, tersangka kasus dugaan penerimaan gratifikasi proyek hambalang), Luthfi Hasan Ishaaq (mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera yang terjerat kasus penerimaan suap dan pencucian uang terkait kuota impor daging sapi), Iyus Djuher (Politisi partai Demokrat, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bogor yang terjerat kasus dugaan suap terkait izin pengelolaan tanah di Desa Antajaya, Bogor, Jawa Barat), dan Rusli Zaenal (Gubernur Riau yang ditetapkan KPK sebagai tersangka tiga kasus dugaan korupsi antara lain: pembangunan arena Pekan Olahraga Nasional (PON) di Riau, pengesahan bagan kerja Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dan Hutan Tanaman (IUPHHK-HT).

Bertambahlah kini jumlah politisi yang tertangkap KPK dan menjadi tersangka kasus korupsi.

Politik dan Korupsi kemudian menjadi tema yang juga dipilih dalam salah satu kegiatan Kompasiana Nangkring di Kompasianival 2014, berlangsung Sabtu, 22 November pukul 14.30-15.00 WIB.

Selama 30 menit, pengunjung Kompasianival 2014 dapat terlibat dalam pembicaraan "terseksi" di ajang kopdar terbesar blogger Kompasiana ini. Hadir Juru Bicara KPK selama tiga periode, Johan Budi, yang kini menjabat sebagai Deputi Pencegahan KPK per Oktober 2014.

Johan tak sendiri, ia akan berbagi panggung dengan pengamat ekonomi Faisal Basri dan politisi dari partai Hanura, Lily Wahid bicara soal Politik dan Korupsi. Lily merupakan politisi yang "garang" bicara politik. Mantan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bahkan pernah mengalami ketegangan hubungan dengan rekan dan kerabatnya sendiri, Muhaimin Iskandar terkait dugaan aliran dana kepada orang-orang terdekat Muhaimin yang kala itu menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Mantan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga ikut berkomentar terkait ditangkapnya Hakim Syarifudin Umar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Sebab, Syarifudin merupakan hakim yang menolak gugatan Lily Wahid dan Gus Choi atas pemecatan mereka dari PKB.

Satu lagi tokoh yang ikut bicara soal Politik dan Korupsi di Kompasianival juga pernah berhubungan dengan KPK. Faisal Basri memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi pada 2 September 2014 sebagai saksi. Faisal dimintai keterangannya terkait kasus suap penanganan korupsi bantuan sosial di Pemerintah Kota Bandung dengan tersangka mantan hakim Pengadilan Tinggi Jawa Barat, Pasti Serefina Sinaga.

Penasaran dengan pembahasan tokoh penting di KPK, Johan Budi bersama politisi dan pengamat ekonomi di Nangkring Politik dan Koripsi? Datang saja ke Kompasianival 2014 di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta dan dapatkan tiketnya di http://grazera.com/kompasianival. (Wardah Fajri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com