Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ceu Popong Komentari 8 Menteri Perempuan di Kabinet Jokowi

Kompas.com - 27/10/2014, 23:43 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPR dari Partai Golongan Karya Popong Otje Djundjunan mengapresiasi kehadiran 8 menteri perempuan di Kabinet Kerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Untuk para menteri itu, ada pesan dan harapan dari perempuan yang menjadi anggota DPR tertua dan memimpin sidang paripurna penentuan pimpinan DPR pada beberapa waktu lalu itu.

"Sebagai seorang perempuan, tentunya saya berterima kasih dan bersuka cita karena secara kuantitas bertambah. Apa secara kualitas juga bertambah kita lihat saja nanti kinerjanya," kata Ceu Popong, panggilan anggota DPR ini, di Jakarta, Senin (27/10/2014).

Perempuan yang menjadi anggota DPR sejak 1987 tersebut mengakui tidak ada aturan khusus tentang komposisi perempuan di eksekutif. Terlebih lagi, penentuan menteri merupakan salah satu hak prerogatif Presiden.

Sebagai jabatan politis, kata Popong, posisi menteri bisa diisi lelaki maupun perempuan dengan latar belakang beragam. "(Tapi) memang baru pertama kali dalam sejarah ada delapan orang perempuan yang duduk sebagai menteri dalam pemerintah. Ini sebuah pencapaian tersendiri, kalau menurut saya," kata dia.

Popong berharap para menteri perempuan ini melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab sesuai posisi dan jabatan masing-masing. "Baik laki-laki maupun perempuan jika sudah ditempatkan dalam sebuah posisi atau jabatan, laksanakanlah tugas dengan sebaik mungkin. Karena tanggung jawab itu luas maknanya," kata dia.

Dalam Kabinet Kerja Jokowi-JK periode 2014-2019, terdapat delapan menteri perempuan. Mereka adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani; Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti; dan Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari.

Lalu, Menteri BUMN Rini M Soemarno; Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya; Menteri Kesehatan Nila F Moeloek; Menteri Sosial Khofifah Indra Parawansa; serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com