Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Sosok Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri

Kompas.com - 26/10/2014, 18:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Muh. Hanif Dhakiri dipilih Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Ketenagakerjaan.

Berikut profil Hanif Dhakiri:

Nama Lengkap
Muh. Hanif Dhakiri

Tempat, Tanggal Lahir
Kota Semarang, Jawa Tengah, 6 Juni 1972

Jabatan
Anggota DPR RI (2014-2019)

PENDIDIKAN:
Umum:
- Madrasah Tsanawiyah Negeri Salatiga ( 1988 )
- Madrasah Aliyah Al-Muayyad Surakarta ( 1991 )
- Akademi Politik Kebangsaan (Akpolbang) DPP PKB ( 2006 )
- Akademi Politik Kebangsaan (Akpolbang) DPP PKB ( 2006 )
- IAIN Walisongo Salatiga ( 1996 )
Khusus :
- Pelatihan Kader Dasar (PKD) PMII Cabang Salatiga ( 1992 )
- Pelatihan Kader Lanjut (PKL) PMII Koorcab Jawa Tengah ( 1994 )

PERJALANAN KARIER:
Pekerjaan:
- Konsultan FNS Indonesia ( 1997 - 2002 )
- Direktur Eksekutif ISIS Jakarta ( 1999 - 2002 )
- Program Officer NDI Indonesia ( 2000 - 2005 )
- Staf Khusus Menakertrans ( 2006 - 2007 )

Legislatif:
- DPR dari PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) ( 2009 - 2014 )

KEGIATAN LAIN :
- Ketua DPP PKB
- Pemimpin Redaksi majalah Mahasiswa Dinamika IAIN Walisongo Salatiga ( 1994 )
- Ketua PMII Cabang Salatiga ( 1995 - 1996 )
- Koordinator Pleno PMII Jawa Tengah ( 1995 - 1996 )
- Pendiri Dewan Daerah WALI Jawa Tengah ( 1997 )
- Ketua Lembaga Studi Advokasi Buruh PB PMII ( 1997 - 2000 )
- Studi Komparataif Parlemen dan Politik Lokal, FNS, di Jerman ( 1999 )
- Pendiri Komite Anti Diskriminasi Indonesia (KADI), Jakarta ( 1999 )
- Studi Komparatif Sistem Politik, International Republican Institute (IRI), Amerika Serikat ( 2000 )
- Peserta Young Leader Workshop, Korea Selatan ( 2001 )
- Pendiri dan Anggota Komite Eksekutif Monopoli Watch ( 2002 )
- Studi Komparatif Council of Asian Liberals dan Democrats (CALD), Bangkok, Thailand ( 2005 )
- Wakil Sekjend DPP PKB ( 2005 - 2010 )
- Wakil Ketua Umum DKN Garda Bangsa ( 2006 - 2011 )

KELUARGA :
- Ma'rifah (isteri)
- Anak : 3 orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com