Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Johan Budi: KPK Masih Mendalami Penyebutan Nama Ibas di Proyek Hambalang

Kompas.com - 15/10/2014, 01:32 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis


MALANG, KOMPAS.com - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi menyatakan penyebutan nama Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) masih didalami KPK. Nama Ibas disebut-sebut dalam kasus dugaan korupsi dan pencucian uang kegiatan hulu minyak dan gas dengan terdakwa mantan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandhini serta kasus dugaan aliran dana korupsi untuk pemenangan Anas Urbaningrum dalam Kongres Partai Demokrat 2010.

"Sebenarnya, bukan hanya nama Ibas yang disebut. Tapi banyak nama pihak lain juga yang disebut," kata Johan Budi, ditemui Kompas.com, usai mengisi acara di Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Selasa (14/10/2014).

Penyebutan nama Ibas itu jelasnya, tambah Johan, harus diteliti terlebih dahulu, penyebutannya itu dalam hal apa dan perannya apa. Menurut Johan, penyebutan nama Ibas memang banyak dipertanyakan banyak orang.

"Sepanjang penyebutan nama itu didukung oleh bukti-bukti, jelas akan kita dalami. Intinya, harus ada bukti-bukti dalam penyebutan nama Ibas itu," katanya.

Saat ini tambah Johan, pihak KPK masih mendalami penyebutan nama Ibas dalam kasus pemenangan Anas Urbaningrum dalam Kongres Partai Demokrat 2010 dan SKK Migas itu. "KPK masih mendalami hal itu," katanya.

Sementara, ditanya kasus besar apa saja yang kini belum diselesaikan KPK, Johan mengaku masih banyak. "Ada kasus Hambalang, SKK Migas dan Century. Kita tidak tahu kapan selesainya. Tergantung penyidik," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Pengacara Anas Urbaningrum, Adnan Buyung Nasution mengatakan, bahwa kliennya akan membuka peran semua pihak yang terlibat dalam Kongres Partai Demokrat 2010. Dugaan aliran dana korupsi untuk pemenangan Anas dalam Kongres Partai Demokrat 2010 menjadi salah satu fokus penyidikan KPK dalam kasus dugaan gratifikasi Hambalang.

"Saat ini belum semua. Tapi nama Ibas sudah disebut," kata Buyung di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, beberapan pekan lalu. Menurut Buyung, peran Ibas yang diungkapkan Anas kepada tim penyidik KPK berkaitan dengan Kongres Partai Demokrat 2010 yang berlangsung di Bandung tersebut. Dalam kongres itu, Ibas bertindak sebagai steering committee.(K16-11)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com