"Kebiasaan lama jangan diulang-ulang menjual aset, belum apa-apa sudah menjual aset," kata Nurhayati di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (3/9/2014).
Nurhayati juga mengingatkan bahwa hingga kini pemerintahan masih dipegang oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pemerintahan baru, kata Nurhayati, baru akan dilantik pada 20 Oktober 2014.
"Mari sama-sama kita hargai. PDI-P oposisi, lalu sekarang jadi memerintah, oposisi jangan dibawa-bawa, jangan nyuruh-nyuruh, apalagi sekarang, kebijakan nanti silakan, ada check and balances," kata anggota Komisi I DPR itu.
Ketua Fraksi Demokrat itu menuturkan, SBY telah memikirkan efisiensi anggaran sebelum memutuskan membeli pesawat kepresidenan. "Jadi, tidak serta-merta, tetapi berhitung dulu. Tahun pertama kan tak langsung membeli pesawat," katanya.
Sebelumnya diberitakan, politisi PDI-P, Maruarar Sirait, mengusulkan agar presiden terpilih Joko Widodo menjual pesawat kepresidenan sebagai langkah penghematan anggaran negara. Hal itu adalah salah satu pilihan agar pemerintah Jokowi tidak menaikkan harga BBM.
"Efisiensi rakyat juga harus lihat seperti pengurangan anggaran perjalanan dinas. Ke depan, saya usulkan pesawat presiden dijual saja, ini untuk efisien. Pemimpin tidak sederhana bagaimana orang bisa sederhana," ujar Maruarar Sirait di Jakarta, Senin (1/9/2014).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.