Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Jual Pesawat Kepresidenan, Demokrat Ingatkan PDI-P Jangan Ulang Kebiasaan Lama

Kompas.com - 03/09/2014, 16:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com —Wakil Ketua Umum Demokrat Nurhayati Ali Assegaf ikut mengomentari usulan penjualan pesawat kepresidenan. Usulan penjualan pesawat itu disuarakan politisi PDI Perjuangan, Maruarar Sirait.

"Kebiasaan lama jangan diulang-ulang menjual aset, belum apa-apa sudah menjual aset," kata Nurhayati di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (3/9/2014).

Nurhayati juga mengingatkan bahwa hingga kini pemerintahan masih dipegang oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pemerintahan baru, kata Nurhayati, baru akan dilantik pada 20 Oktober 2014.

"Mari sama-sama kita hargai. PDI-P oposisi, lalu sekarang jadi memerintah, oposisi jangan dibawa-bawa, jangan nyuruh-nyuruh, apalagi sekarang, kebijakan nanti silakan, ada check and balances," kata anggota Komisi I DPR itu.

Ketua Fraksi Demokrat itu menuturkan, SBY telah memikirkan efisiensi anggaran sebelum memutuskan membeli pesawat kepresidenan. "Jadi, tidak serta-merta, tetapi berhitung dulu. Tahun pertama kan tak langsung membeli pesawat," katanya.

Sebelumnya diberitakan, politisi PDI-P, Maruarar Sirait, mengusulkan agar presiden terpilih Joko Widodo menjual pesawat kepresidenan sebagai langkah penghematan anggaran negara. Hal itu adalah salah satu pilihan agar pemerintah Jokowi tidak menaikkan harga BBM.

"Efisiensi rakyat juga harus lihat seperti pengurangan anggaran perjalanan dinas. Ke depan, saya usulkan pesawat presiden dijual saja, ini untuk efisien. Pemimpin tidak sederhana bagaimana orang bisa sederhana," ujar Maruarar Sirait di Jakarta, Senin (1/9/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com