Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Negara Dipimpin Kebohongan Akan Merugikan Bangsa

Kompas.com - 17/08/2014, 10:43 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Calon presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto, yakin bahwa bukti yang ia sampaikan pada perselisihan hasil pemilihan umum di Mahkamah Konstitusi menunjukkan bahwa memang ada kecurangan selama Pemilu Presiden 2014.

"Rakyat sudah tahu. Bukti sudah sangat jelas," ujar Prabowo seusai memimpin upacara Hari Ulang Tahun Ke-69 RI di Lapangan Nusantara Polo Club, Ciriung, Cibinong, Bogor, Minggu (17/8/2014).

Prabowo menuturkan, jika negara didirikan atas kecurangan, akan ada kehancuran bangsa pada waktu ke depan.

"Ini adalah pelajaran sejarah. Setiap negara yang dipimpin kebohongan pasti menghadapi keadaan yang merugikan bangsa. Kita lihat nanti," kata Prabowo.

Terkait hari kemerdekaan, Prabowo menegaskan, bangsa Indonesia perlu mempertahankan jerih payah pahlawan pada masa lalu. Sebab, pahlawan bangsa telah mengorbankan hingga titik darah penghabisan untuk berjuang demi kemerdekaan Indonesia.

"Kita harus berani untuk membela kemerdekaan kita, dalam segala bidang. Karena itu, kita ingin membangun bangsa Indonesia yang baik, terhormat, yang punya harga diri, dan kepribadian bangsa," ujar Prabowo.

Prabowo memimpin upacara Hari Kemerdekaan RI mulai pukul 08.30 WIB. Upacara ini dihadiri juga oleh cawapres Hatta Rajasa.

Selain itu, hadir pula petinggi partai Koalisi Merah Putih, yakni Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Presiden PKS Anis Matta, Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy, Ketua Umum PBB MS Kaban, Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung, Wakil Ketua Umum Golkar Fadel Muhammad, Ketua DPP PKS Hidayat Nurwahid, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, dan Ketua DPP PAN Tjatur Sapto Edy.

Selain petinggi partai koalisi, bos MNC Grup Hary Tanoesoebidjo dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso, pun turut hadir dalam upacara Hari Kemerdekaan RI tersebut.

Saat ini, Prabowo-Hatta yang diwakili tim hukumnya tengah menempuh proses perselisihan hasil pemilihan umum di Mahkamah Konstitusi. Mereka mempersoalkan pemilu presiden yang diwarnai kecurangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com